Kamis, 08 April 2010

Seputar Rencana Pemerintah Mengenai Mobil Murah Th. 2012

Mobil Murah Belum Terjangkau

HARGA mobil murah yang akan dipatok pada kisaran Rp75 juta – Rp80 juta saat digulirkan pemerintah pada 2012, dinilai baru bisa dinikmati segelintir masyarakat Indonesia yang penghasilannya di atas Rp8 juta per bulan.

Prediksi ini disampaikan Presiden Direktur Indomobil Group Gunadi Sindhuawinata yang menilai daya beli mayoritas masyarakat Indonesia masih jauh dari jangkauan untuk membeli mobil seharga Rp80 juta.

Ia mencontohkan, selama ini masyarakat yang berpenghasilan antara Rp1,5 juta – Rp2 juta per bulan masih bisa membeli motor, dengan asumsi harga motor Rp15 juta per unit.

Jadi, lanjutnya, untuk mendapatkan mobil yang harganya 10 kali lipat dari harga motor, masyarakat bersangkutan harus berpendapatan Rp 15 juta per bulan.

“Pendapatan sebesar ini baru dinikmati oleh pekerja dengan jabatan setingkat manajer,” ujar Gunadi.

Sehingga, lanjut Gunadi, jika ada segmen mobil murah yang berada di level Rp70 juta – Rp80 juta, masih akan sulit dijangkau kebanyakan masyarakat Indonesia.

MASIH SULIT
Pendapatan kebanyakan masyarakat kita yang masih dibawah Rp5 juta per bulan, rasanya masih sulit menjangkau harga mobil Rp80 juta.

Karena saat ini, penjualan kendaraan yang bukan baru (bekas) di pasaran dengan harga kisaran yang sama dengan harga mobil murah, juga tidak bergerak pasarnya.

Jadi ia memperkirakan nantinya penjualan mobil murah baru bisa dinikmati oleh masyarakan yang berpenghasilan cukup layak.

Pada kesempatan itu, Gunadi memperkirakan pasar sektor otomotif di tanah air pada tahun 2010 diperkirakan tumbuh paling tidak 15% hingga 20%.

Ia juga memperkirakan penjualan mobil akan tembus 660.000-680.000 unit dan kendaraan roda dua diatas 6,5 juta unit.

Sementara itu, penggunaan istilah mobil murah dinilai tidak tepat oleh Direktur Alat Transportasi dan Kedirgantaraan Kementerian Perindustrian Panggah Susanto.

Menurutnya, istilah mobil murah tersebut akan memberi kesan murahan pada produk mobil yang akan dirancang ramah lingkungan tersebut.


Walaupun Murah Harus Tetap Elegan
MOBIL boleh murah, tetapi penampilan tetap harus elegan. Dari hasil survey, mobil jenis inilah yang dimaui masyarakat Indonesia, kata Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Kementerian Perindustrian.

Karena itu Kementerian Perindustrian berencana konsep produksi mobil murah dan ramah lingkungan versi Indonesia harus lebih elegan ketimbang mobil murah India, Tata Nano dan spesifikasinya lebih lengkap.

“Konsumen Indonesia lebih percaya pada mobil yang kelasnya lebih dari Tata Nano. Mereka itu tipikalnya, lebih bergengsi, aman, tapi murah,” kata Budi, baru-baru ini.

Menurutnya, masyarakat Indonesia juga lebih suka kalau produk mobil yang dibelinya lebih mahal sedikit asal bisa bergaya dan aman. Untuk itulah, pemerintah memperkirakan pantokan harga jual mobil murah dan ramah lingkungan akan berkisar Rp70-80 juta.

Saat ini, lanjutnya, sudah empat produsen yang berminat untuk memproduksi mobil ini, diantaranya Daihatsu, Nissan, Toyota, dan Suzuki. Kebutuhan atas mobil ini diperkirakan sebanyak 300 ribu unit per tahun.

100 JUTA DOLAR AS

Guna memproduksi mobil ini, Budi mengatakan sedikitnya dibutuhkan investasi lebih dari 100 juta dolar Amerika. Dan realisasi produksi perdana mobil ini Ia memprediksikan butuh waktu sekitar 1,5 tahun lagi.

Dengan adanya produksi mobil nasional yang murah dan ramah lingkungan, Budi yakin akan terjadi multiplier effect dengan tumbuhnya industri komponen otomotif terutama sector powertrain, mengingat produsen mobil disyaratkan untuk memenuhi kandungan lokal sekitar 60-80 persen.

”Komponen powertrain saja mencapai 30 persen. Untuk mencapai komponen lokal 80 persen, maka perlu ada pabrik powertrain di Indonesia,” katanya.

Bagi produsen otomotif yang memproduksi mobil murah, pemerintah akan tetap memperhatikan dengan memberi insentif fiskal berupa pembebasan pajak kendaraan, baik yang ditarik oleh pemerintah pusat maupun daerah. ”Akan ada insentif pajak kendaraan dan pajak penghasilan, tapi masih dikaji bagaimana bentuk nya,” ujarnya.

(sumber : www.poskota.co.id)

Sejarah Mercedes Benz Hingga Masuk Ke Indonesia


images

Sejarah Mercedes Benz, dimulai dari seorang bernama Emil Jellinek. Beliau adalah pengusaha kelahiran Leipzig (Jerman) yang kemudian bermukim di Nice (Perancis) dan menjadi distributor mobil produk DMG.

DMG adalah singkatan dari Daimler Motoren Gesellschaft, perusahaan otomotif yang didirikan oleh Gottlieb Daimler.

Pada suatu saat, Emil Jellinek memohon kepada Wilhelm Maybach, kepala desainer Daimler Motoren Gesellschaft (DMG), agar membuat mobil yang cepat, ringan, dan aman.

sejarah-mobil-mercy-retro-emil-jellineksejarah-mobil-mercy-retro-mercedes

Wilhelm Maybach adalah orang yang mendisain mobil truk pertama di dunia, dan langsung diproduksi pada awal tahun 1896. Per tanggal 1 Oktober 1896, mobil hasil rancangannya ini di ekspor untuk pertama kalinya ke London.Nama Maybach inilah yang nantinya diabadikan dalam bentuk mobil canggih Mercedes Benz Luxury saloon.

Pada tanggal 02 April 1900, tepat 26 hari setelah wafatnya Gottlieb Daimler, Wilhelm Maybach menepati janjinya, dan mulai membuat mobil atas permintaan Emil Jellinek, disaat ini bisa dikatakan tonggak sejarah “Mercedes Benz” dimulai.Nama “Mercedes” sendiri diambil dari nama anak perempuan Emil Jellinek, yang saat itu berusia 10 tahun. Penggunaan nama “Mercedes” oleh Emil Jellinek selain merupakan personafikasi kasih sayang orangtua kepada putrinya, juga menunjukkan naluri bisnis Emil Jellinek yang sangat tinggi.

Beliau menilai pentingnya membangun image komersial, dengan memilih nama merek dagang. “Mercedes” dalam bahasa Spanyol atau “Merci” dalam bahasa Perancis yang mempunyai arti positip yaitu penuh rasa terima kasih“, atau dalam bahasa Latin yang berarti “anugerah yang menyenangkan“.


sejarah-mobil-mercy-retro-produk-pertama-mercedessejarah-mobil-mercy-retro-1886

Mobil pertama DMG dengan nama Mercedes diluncurkan pada 22 Desember 1900, dan nama tersebut langsung dipatenkan sebagai merek dagang pada tahun 1902

Tidak tanggung-tanggung, Emil Jellinek memesan 36 unit seharga 550.000 mark emas (kalau dibandingkan dengan sekarang sama dengan 36 Mercedes Benz S 500, atau lebih dari 100 Mercedes Benz C 200 Kompressor).

Seperti hal perusahaan-perusahaan besar kelas dunia, merger seperti sesuatu yang sukar dielakkan untuk mengembangkan perusahaan.

Dan bentuk merger inilah yang tampaknya sejak awal lebih disukai DMG daripada menjalin aliansi strategis dengan industri otomotif yang lain atau mengadakan akuisisi

sejarah-mobil-mercy-retro-gottlieb-daimler-dan-karl-benz

Pada tahun 1926, Daimler Motoren Gesellschaft dan Benz & Cie (didirikan oleh Karl Benz) melakukan merger, dan namanya berunah menjadi “Mercedes Benz “.Karl Benz adalah pembuat mobil penumpang yang dipatenkan dengan nama “Benz Patent Motorwagen Omnibus“. Pada tanggal 18 Maret 1895, mobil ini secara reguler mengangkut penumpang dengan trayek Siegen – Deuz – Netphen sejauh 15 kilometer.

sejarah-mobil-mercy-retro-mercedes-benz-pertama

Dari kesepakatan merger tersebut berdirilah Daimler Benz Aktiengesellschaft (Daimler-Benz AG). Produk pertamanya adalah truk diesel enam silinder yang pertama di dunia yang dinamakan Mercedes Benz L-5.

Tahun 1998, kembali Mercedes Benz melakukan merger dengan Chrysler Corporation, raksasa industri otomotif di Amerika Serikat berlambang bintang dengan bingkai bersudut lima. Merger ini membentuk perusahaan baru yang diregistrasi di Jerman dengan nama DaimlerChrysler, berpusat di Stuttgart dan Auburn Hills – Michigan (dekat Detroit, Amerika Serikat). Nama Chrysler juga mengambil nama sang penemu dari Amerika Serikat, Walter P Chrysler.

Di Asia, DaimlerChrysler merger dengan Mitsubishi Motors (Jepang) dan Hyundai Motor (Korea Selatan). Di Afrika, DaimlerChrysler akan berkonsentrasi dari Afrika Selatan.

Sampai saat ini Mercedes Benz telah berusia satu abad. Dan merupakan salah satu dari lima pabrik mobil terkemuka di dunia.

Dua perang besar-Perang Dunia I (1914-1918) dan Perang Dunia II (1939-1945)-yang meluluhlantakkan Jerman pun tidak berakibat meredupnya industri otomotif berlambang bintang bersudut tiga.

Termasuk pecahnya Negara menjadi dua, Jerman Barat dan Jerman Timur, tidak menggoyahkan industri otomotif yang berpusat di Stuttgart (Jerman Selatan) ini untuk tetap eksis.

Di Indonesiapun kiprah Mercedes Benz pun hampir sama tuanya dengan umur perusahaan pembuat mobil-mobil Mercedes Benz yang berkantor pusat di Stuttgart, Jerman

Di ruas-ruas jalan di kota-kota besar, dengan mudah ditemukan mobil-mobil keluaran Mercedes Benz lalu lalang bersama-sama mobil-mobil merek lain setiap hari. Namun, banyak orang, termasuk juga yang memiliki mobil keluaran Mercedes Benz, yang tidak menyadari bahwa kehadiran mobil-mobil keluaran Mercedes Benz di negara ini sudah lebih dari 100 tahun.

Sunan Solo adalah orang pertama yang membeli mobil bermerek Benz Phaeton pada tahun 1894, setelah itu disusul oleh Sultan Bone tercatat sebagai dua orang Indonesia pertama yang memiliki mobil. Bayangkan mobil pertama yang masuk ke Indonesia itu hanya berselang delapan tahun dari waktu ditemukannya mobil pertama oleh Gottlieb Daimler dan Karl Benz pada tahun 1886.

Dan sejarah mencatat bahwa pada tahun 1905 saja, di Pulau Jawa sudah terdapat ratusan mobil. Padahal, pada saat yang sama di Belanda hanya ada puluhan mobil.
Walaupun Mercedes Benz sudah hadir di negara ini lebih dari 100 tahun, tetapi secara resmi kehadiran Mercedes Benz di Indonesia dimulai pada tahun 1970 dengan berdirinya PT Star Motors Indonesia dan PT German Motor Manufacturing.

PT Star Motors Indonesia adalah agen tunggal Daimler-Benz AG untuk Indonesia yang berkantor di Jalan Cik Ditiro, sedangkan PT German Motor Manufacturing adalah pabrikan dan perakit produk Daimler-Benz untuk Indonesia yang didirikan di Jalan Sulawesi No 1, Tanjung Priok, Jakarta.

Pada tahun 1971, PT Star Motors Indonesia pindah ke Slipi. Dan, dalam tahun 1978 itu juga didirikan pabrik perakitan di Wanaherang, sekitar 50 kilometer dari Jakarta.

sejarah-mobil-mercy-retro-logo-mercedes-1902

Pada tahun 1993, PT Star Motors Indonesia pindah dari Slipi ke Wanaherang. Tahun 1998, Divisi Penjualan dan Pemasaran pindah ke gedung Deutsche Bank, Jalan Imam Bonjol No 80.

Pada bulan Juni 2000, PT Star Motors Indonesia berganti nama menjadi PT DaimlerChrysler Distribution Indonesia, dan PT German Motor Indonesia menjadi PT DaimlerChrysler Indonesia. Kemudian pada bulan Agustus 2000, Daimler Chrysler Indonesia ditunjuk sebagai agen tunggal Chrysler dan Jeep di Indonesia.

(sumber : mobilretro.com)

Mercedes Benz dari jaman ke jaman (1886-2010)

Mercedes-Benz adalah sebuah merek mobil dari Perusahaan DaimlerChrysler, dulunya dikenal sebagai Daimler-Benz, yang dikenal umum dengan nama Mercedes. Pergantian nama ini adalah disebabkan oleh akuisisi dari perusahaan otomotif Chrysler dengan Benz. Merk Mercedes-Benz merupakan perusahaan otomotif tertua di dunia. Mobil mereka terkenal mempunyai kualitas yang tinggi. Di Indonesia, Mercdes ini suka di singkat dengan panggilan Mercy. Untuk para penggemar merdedes-Benz, marilah kita simak foto-foto dari Mercedes dari jaman ke jaman.

Mercedes 1886



Mercedes 1889-1894


Mercedes 1897-1902


Mercedes 1903-1910


Mercedes 1908-1911


Mercedes 1914-1923

Mercedes 1924-1926


Mercedes 1928


Mercedes 1930-1934


Mercedes 1934


Mercedes 1934-1936


Mercedes 1936-1951


Mercedes 1952-1954


Mercedes 1955-1963


Mercedes 1964-1971


Mercedes 1972-1979


Mercedes 1983-1989



Mercedes 1991-1996


Mercedes 1996-1997


Mercedes 1998-2001


Mercedes 2002-2003


Mercedes 2003-2004


Mercedes 2005


Mercedes 2006-2010


Mercedes 2010

Rabu, 07 April 2010

Dapatkah Chevrolet Cruze Bersaing Dengan Kompetitor?


PT General Motors Autoworld Indonesia (GMAI) selaku agen tunggal pemegang merek Chevrolet menargetkan bisa menjual sedikitnya 250 unit mobil kelas premium keluaran terbaru tipe Cruze pada tahun ini.

Regional Operation Manager wilayah Indonesia Timur PT GMAI Permana Razzy kepada wartawan di Surabaya, Rabu, mengatakan dari total target tersebut, penjualan di wilayah Jawa Timur diharapkan bisa memberikan kontribusi sekitar 25 persen, selain pasar utama di Jakarta dan kota-kota besar lainnya.

"Kami cukup optimistis dengan kondisi pasar otomotif saat ini, apalagi mobil varian baru ini punya keunggulan untuk bersaing dengan mobil sejenis di kelasnya," katanya di sela-sela peluncuran mobil tersebut.

Sejak diluncurkan pertama kali pada 2008 lalu, Chevrolet Cruze telah mencatat angka penjualan sebanyak 128.485 unit di seluruh dunia hingga akhir 2009.

Bahkan untuk Januari 2010, sebanyak 24.411 unit sudah terjual di berbagai negara, terbanyak di China yang mencapai 17.030 unit.

Di wilayah Jawa Timur, lanjut Permana, penjualan Chevrolet mengalami pertumbuhan cukup signifikan, kendati pasar otomotif sempat mengalami penurunan pada tahun lalu akibat krisis ekonomi.

Pasar mobil di Jatim mengalami penurunan dari 48.951 unit pada 2008 menjadi 43.958 unit pada 2009. Namun, penjualan Chevrolet pada periode sama justru tumbuh dari 67 unit menjadi 150 unit.

"Kami melihat potensi pasar Jatim masih cukup menjanjikan untuk dibidik dan diharapkan tahun ini penjualannya bisa lebih baik," katanya.

Dari sekitar 416 unit mobil sedan segala merek yang diperkirakan terjual di Jatim pada tahun ini, PT GMAI menargetkan Chevrolet Cruze yang dihargai Rp311 juta (tipe manual) dan Rp337 juta (otomatis) bisa menggaet sekitar 15 persennya atau sedikitnya 60 unit.

Corporate Communication Manager PT GMAI Kiki Fajar Harianto menambahkan Cruze merupakan salah satu proyek serius yang digarap Chevrolet, karena telah menghabiskan investasi sekitar 4 miliar dolar AS untuk pengembangan selama lebih dari 2 tahun.IAnt/R009)

Sensasi Berkendara Chevrolet Cruze


Serasa jadi pembalap, itulah kesan yang bisa ditangkap ketika berada di hadapan kemudi Cruze. Dengan setir ala racing dan cruise control di balik setir sebelah kiri membuat Anda siap beraksi dengan Cruze.

Sensasi racing juga terlihat dari tampilan speedometer, penunjuk BBM yang dilengkapi dengan list krom pada sisi-sisinya.

Melirik ke tengah desain dashboardnya yang berpusat membentuk huruf V di konsol tengah, benar-benar menyuguhkan tantangan untuk dikemudikan.

Mulai dari Meter cluster dengan Translucent Ring with Chrome Top, berpadu Ice Blue Illumination, jelas memberikan pandangan yang menyenangkan, termasuk Driver Information Display yang mampu menyampaikan informasi lengkap kepada pengemudi.

Sehingga, yakinlah, Anda tidak akan mau merelakan kursi pengemudi ini direlakan begitu saja pada orang lain, karena Chevrolet Cruze berhasil mengajak Anda untuk mengendarainya sendiri, merasakannya sendiri!

Mesin dinyalakan, sekilas melirik pada tuas transmisi GM-Tiptronik 6 speed. Terbayang bagaimana performa dari mesin Ecotec 1.8 liter DOHC Double Continuous Variable Cam Phaser (DCVCP).

Platform Delta II, ini sanggup memproduksi tenaga mencapai 141 dk pada 6.200 rpm dan torsi 176 nm pada 3.800 rpm, setidaknya dengan harapan bisa mengimbangi bodi bongsor sebuah sedan menengah dari Chevrolet ini.

Pedal gas diinjak, akselarasi terasa lembut, hampir tanpa entakan. Begitu juga ketika mulai meluncur di jalan tol. Meskipun membejek pedal gas agak dalam, namun transmisinya bisa meredam entakan tenaga Cruze.

Sehingga, tidak terasa angka pada speedometer sudah menunjukkan 160 km per jam.

Meskipun, sayangnya, posisi D pada transmisinya hanya enak untuk berakselarasi secara konstan, bukan akselarasi secara ekstrim. Karena jika Anda menekan pedal gas secara kuat, terasa hentakan ketika gigi berpindah pada 3.500 rpm.

Namun, begitu tuas transmisi dipindah pada 6-speed GM-Tiptronik, barulah terasa kalau sedan Chevrolet ini bisa diajak sedikit kebut-kebutan, apalagi didukung dengan suspensi yang rigid.

Pengendalian Chevrolet Cruze, meski dalam kecepatan tinggi terbilang nyaman. Manuver-manuver ekstrim sekalipun tidak sampai menciptakan adanya gejala bodi membuang, ataupun limbung. Meskipun resikonya terasa saat melaju pelan, suspensi
Chevrolet Cruze menjadi terasa sedikit keras.

Chevrolet Cruze pun memiliki fitur-fitur yang terbilang lengkap untuk sedan sekelasnya. Ketika hujan misalnya, tidak perlu repot-repot, karena wiper akan berfungsi secara otomatis berkat rain sensor.

Begitu juga Cruise Controlnya, yang bisa menghemat stamina ketika mengemudi. Juga fitur Automatic Headlamp with Tunnel Detection serta Follow Me Home dan Welcome Light.

Belum lagi sistem audio Cruze yang berbasis computerized dan terhubung dengan CPU pengatur mesin serta transmisi yang dinamakan GM LAN. Sehingga, semakin pedal gas ditekan, makin bertambah volume suara, menyesuaikan kebutuhan di dalam kabin.

Ini yang membuat Cruze layak untuk dijadikan alternatif pilihan di tengah membanjirnya sedan-sedan Jepang sekelasnya.











Data & Fakta :

Platform Delta II
Mesin Ecotec 1.8 Liter DOHC
Transmisi GM-Tiptronic Automatic 6-Speed, 5 speed manual
Tenaga Puncak 141 dk pada 6.200 rpm
Torsi Puncak 176 nm pada 3.800
Konsumsi BBM 1:10 km/Liter dalam kota, 1:16 km/Liter jalan tol
Fitur ABS, EBD, ESP, Cruise Control, Rain Sensor, GM LAN Audio, Automatic Headlamp with Tunnel Detection serta Follow Me Home dan Welcome Light.
Harga Rp 309 juta (manual) dan Rp 335 juta (matic)

Hasil Tes

Akselerasi

0-100 km/jam
10,2 detik
40-80 km/jam
5,0 detik
0-402 m
17,2 detik
Pengereman

100-0 km/jam
38 m

(sumber : detikOto.com)

Kemewahan MPV Mitsubishi Grandis


Kalimat "It’s About Prestigious" memang pantas disandang MPV Mitsubishi Grandis, yang menawarkan desain yang menarik dan teknologi fresh. Ini dibuktikan dengan pasokan dari Thailand yang hanya sekitar 150 unit setiap bulannya, ternyata peminat Mitsubishi Grandis di Indonesia sudah menembus angka 650 unit.

MPV yang diposisikan di kelas atas ini, memang memiliki segala yang dibutuhkan kelompok mapan. Selain memiliki kelebihan di desainnya, Mitsubishi Grandis juga memboyong teknologi yang masih fresh di jajaran produk Mitsubishi yang dipasarkan di Indonesia.

Eksterior:

Desain eksterior Grandis mengekspresikan sensibilitas yang segar dalam bentuk dan tampilan yang mempesona. Kesan ini sudah terasa dari tampilan depan dengan penempatan logo tiga berlian, kombinasi tipe lampu halogen dengan lampu utama yang didesain untuk menjamin perluasan cahaya tanpa mengganggu pesona Mitsubishi Grandis.

Interior:

Ruang dalamnya tidak kalah istimewa. Desain dashboard bertemakan wave forms berhiaskan illumination panel instrument yang mempesona, control penyejuk udara yang praktis, dan dengan knop transmisi gate type yang elegan, sehingga mampu membangkitkan perasaan lapang dan nyaman saat berada di dalamnya.

Kelapangan dan kenyamanan ruang dalam semakin nyata dengan desain kursi yang mampu dibuat dalam beberapa konfigurasi yang dilakukan dengan sangat mudah. Setiap bangku dapat diatur secara independent, sehingga dapat dengan mudah menempatkan barang-barang pribadi.

Mesin:

Grandis mengusung mesin MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve Timing and Lift Electronic Control System) berkapasitas 2.4 liter. Teknologi mesin Grandis ini merupakan yang termodern di jajaran produk Mitsubishi yang sudah dipasarkan di Indonesia.

Sistem MIVEC mampu mengoptimalkan output dengan menggunakan variable waktu pengapian. Pada putaran rendah menggunakan cam rendah/medium yang membuat waktu katup dengan overlap yang kecil, memaksimalkan bahanbakar, torsi dan pengapian yang rendah meminimalkan gas buang pada start dingin.

Pada putaran tinggi (diatas 3600 rpm) mengubah profil ke camp tinggi yang menjadikan waktu klep dengan overlap yang besar. Overlap ini memberi keuntungan terhadap kecepatan pasokan udara untuk meningkatkan aliran ke silinder dengan setiap putaran yang memperbesar output.

Grandis juga dilengkapi transmisi pintar dengan sebutan INVECS-II 4A/T. Sistem Intellegent & Innovative Vehicles Electronics Control System (INVECS-II) menjadikan pengoperasian transmisi begitu mudah dan membuat siapapun yang mengemudikan Grandis merasa nyaman. Transmisi ini dapat dioperasikan layaknya transmisi manual untuk keperluan akselerasi yang lebih spontan.

Safety:

Beberapa penghargaan soal keselamatan sudah diraih Grandis ini. Euro NCAP memberikan rating bintang empat RISE (Reinforced Impact Safety Evolution) Body. Rating bintang 6 diberikan oleh NASVA Test, yaitu tes keamanan yang dilakukan pemerintah Jepang.

Prestasi tersebut diraih berkat aplikasi fitur-fitur keselamatan yang komplet dan teruji. Fitur tersebut antara lain passive safety yang meliputi dual airbags untuk pengemudi dan penumpang di depan, seatbelt pretensioner and force limiters, dan rem dengan ABS yang disempurnakan dengan EBD.

Data & Fakta :

Mesin : MIVEC 4 silinder, 16 katup

Isi silinder : 2.378 cc

Diameter x langkah : 87.0 x 100 mm

Daya maks : 165 ps/6.000 rpm

Torsi maks : 22.1 kg.m/4.000 rpm

Kaki-kaki :

Suspensi depan : McPherson Strut with coil spring

Suspensi belakang : Semi trailing arm with coil spring

Tipe velg : Alloy wheel

Ukuran ban : 215/60 R16

Rem depan : Cakram berventilasi

Rem belakang : Solid drum in disc

Dimensi bodi :

Panjang : 4.765 mm

Lebar : 1.795 mm

Tinggi : 1.655 mm

Jarak sumbu roda : 2.830 mm

Berat : 1.625 kg

Radius putar : 5,5 m

Tangki BBM : 65 liter

Selasa, 06 April 2010

Pilihan bagi yang Mau Irit dan Bertenaga

Akan naiknya harga bahan bakar minyak atau BBM pada akhir Mei 2008 lalu membuat pemilik mobil, terutama mobil-mobil pelahap BBM, mulai mengambil ancang-ancang. Pemilik mobil yang sebelumnya menggunakan pertamax plus dan pertamax mulai mengganti bahan bakarnya dengan premium yang harganya jauh lebih murah.

Namun, kalau memutuskan pindah ke premium, kekhawatiran yang muncul adalah mobilnya tidak akan bertenaga. Namun, hal itu tidak perlu dikhawatirkan.

Adalah Jasin dari Provis Auto Sport, lewat konsep tune-up semisport (TSS) yang ditekuninya belasan tahun, menawarkan penghematan BBM dan sekaligus tenaga besar meski memakai premium.

Caranya, memaksimalkan pembakaran di ruang mesin yang menghasilkan peningkatan tenaga dengan penggunaan bahan bakar tetap efisien. Kepala silinder disempurnakan dengan menghaluskan saluran exhaust dan intake, termasuk setel ulang noken as dan katup.

Uji coba

Kompas diajak meninjau bengkelnya yang terletak di kawasan Bintaro. Beberapa mobil Eropa terlihat sedang ditangani montir dari Provis Auto Sport. Tidak banyak yang diceritakan Jasin soal produknya. ”Coba saja Pak Johnny pakai Mercedes- Benz C 180 A/T untuk pulang ke kantor. Biar sopir saya mendampingi,” katanya ramah. Pengalaman yang didapat adalah tenaga terasa responsif meski pedal gas di tekan pelan. Karena hari menjelang malam, lalu lintas padat saat perjalanan dari Bintaro menuju Palmerah tidak memungkinkan Kompas memacu C 180 lebih dari 60 km per jam.

Dua minggu kemudian, Selasa (8/4), Jasin meminta untuk mencoba dua kendaraan lainnya, yaitu Mercedes-Benz E 320 A/T sportline (tahun 1994) dan Avanza G 1.3L (tahun 2004), masing-masing selama satu minggu. Pemilihan bukan tanpa alasan. Pertama, Mercy dipilih karena konsumsi BBM-nya yang lumayan banyak, yaitu 1:6 km (baca 1 liter untuk 6 km) dengan jenis pertamax dan Avanza, terutama pada gejala ndut-ndutan yang menjadi ciri khas produk buatan tahun 2004.

Selama pengetesan, konsumsi BBM pada Mercy yang diisi dengan premium meningkat menjadi rata-rata 1:7,5 km un- tuk pemakaian bervariasi, yaitu pada jam kantor di jalur tol dalam kota dan luar kota di jalur Jagorawi pada hari libur. Kepadatan jalur Tol Dalam Kota dari Pondok Gede ke Slipi yang berjarak 25 km ditempuh rata-rata 2-2,5 jam pada jam berangkat kantor (pagi hari). Meski sangat banyak melakukan stop and go, pedal gas Mercy saat ditekan terasa ringan dan responsif. Bahkan, kecepatan 180 km/jam dapat dicapai dengan mudah di jalur tol antara Kuningan dan Slipi tanpa kehilangan tenaga.

Lain lagi dengan Avanza keluaran April 2004. Penyakit ndut-ndutan yang muncul di RPM rendah (antara 1000-1500) boleh dibilang tidak terasa meski mesin dibebani dengan AC. Pada pemakaian gigi dua, putaran mesin di 1.000-1.200 RPM, mobil berjalan langsam seperti mobil bertransmisi otomatis. Kaki kiri yang biasa menahan pedal setengah kopling agar mobil langsam tidak lagi terjadi. Bahkan, terjadi peningkatan RPM saat pedal gas ditahan sehingga laju mobil lebih meningkat. Saat melalui tanjakan dengan sudut kemiringan 30 derajat, tenaga tidak ngedrop pada penggunaan gigi tiga dengan kecepatan 15-20 km/jam. Kalaupun mau langsung berakselarasi, dengan sedikit menambah tekanan pada pedal gas, mobil pun langsung ngacir. Dari segi pengiritan BBM, pada pemakaian dalam kota terjadi peningkatan antara 15-20 persen.

Yang menarik dari pengalaman menggunakan beberapa mobil di atas adalah pedal gas terasa enteng ditekannya sehingga untuk berakselerasi hanya butuh sedikit ”colekan”.

Hal ini mengakibatkan konsumsi BBM menjadi lebih efisien. Pedal gas Mercy yang awalnya berat, sejak di TSS rasanya menjadi seperti pedal gas mobil Jepang, ringan dan tenaga besar yang ada di mesin berkapasitas 3.200 cc bisa langsung terasakan maksimal.

Kompas pun sempat melihat mobil Toyota Camry 2.4 V (Th.2008) dan Toyota Yaris (Th.2008) sedang di-TSS. Jadi, jika Anda ingin mobilnya irit sekaligus ngacir, silakan datang kepada ahlinya.

(sumber : www.kompas.com)

Toyota AS Terkena Denda Sekitar Rp 148,2 Miliar

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menilai bahwa Toyota Motor Corp. sengaja menutup-nutupi kesalahan pada beberapa produknya sehingga membahayakan konsumen (dangerous defect). Maka, sebagai ganjaran, produsen otomotif terbesar di dunia asal Jepang itu diusulkan harus membayar denda US$16,4 juta (sekitar Rp 148,2 miliar) kepada pemerintah AS.

Demikian keputusan yang diumumkan oleh Menteri Transportasi AS, Ray LaHood, Senin 5 April 2010. Keputusan itu merupakan tanggapan pemerintah AS mengenai keluhan para konsumen Toyota di Amerika atas cacat produk pada mobil baru mereka yang bisa membahayakan keselamatan.

Pimpinan Toyota sendiri telah mengakui adanya beberapa kesalahan dalam sejumlah produk baru mereka, seperti Camry dan Corolla. Kesalahan terletak pada masalah pedal gas, desain karpet yang mengganggu kerja pedal gas, dan sistem pengereman. Kesalahan-kesalahan itu dinilai telah membahayakan keselamatan pengendara.

Selain pemberian denda, LaHood menyatakan tidak tertutup kemungkinan bahwa Toyota bisa mendapat hukuman tambahan mengingat masih berlangsungnya penyelidikan pemerintah atas masalah cacat produk.

LaHood mencatat bahwa Toyota sebenarnya telah tahu atas masalah pada pedal gas yang sulit kembali ke posisi normal (sticky pedal gas) dari sejumlah model pada September tahun lalu. Namun Toyota tidak segera mengumumkan penarikan produk (recall) hingga akhir Januari. Masalah gangguan pada pedal gegas ditemukan di 2,3 juta unit mobil buatan Toyota.

"Kami kini punya bukti bahwa Toyota lalai untuk mematuhi kewajiban hukum," kata LaHood. "Lebih parah lagi, mereka sengaja menutup-nutupi kesalahan pada produk, yang berbahaya bagi konsumen selama berbulan-bulan, dari aparat berwenang AS dan tidak bertindak untuk melindungi jutaan pengemudi dan keluarga mereka," lanjut LaHood.

Oleh karena itulah, menurut LaHood, Toyota pantas diganjar denda US$16,375 juta. Pemerintah AS juga pernah mendenda General Motors pada 2004 sebesar US$1 juta karena dianggap lamban melakukan recall atas hampir 600.000 unit mobilnya karena masalah pada pembersih jendela bagian depan (windshield wiper).

Pimpinan Toyota diberi waktu dua pekan untuk menerima atau menggugat putusan sanksi dari pemerintah AS. Toyota tidak saja bermasalah dengan pemerintah AS, namun juga tengah menghadapi gugatan hukum dari para konsumen di AS.

Akibat masalah faktor keselamatan yang tidak layak, Toyota Motor Corp. telah menarik lebih dari 6 juta unit mobilnya di pasar AS dan lebih dari 8 juta unit di pasar manca negara.

(sumber : Yahoo News)

Jumat, 02 April 2010

Tes Daihatsu Terios TS A/T

Setelah sukses meluncurkan Terios TX A/T, maka PT DAIHATSU ASTRA MOTOR (ADM) mencoba untuk memberikan sesuatu bagi para pembeli varian termurah pada Terios yaitu tipe TS dengan transmisi matik.

Lalu bagimana dengan performanya ? Apakah sama dengan tipe TX ? Dan bagaimana perbedaannya dengan yang manual ? Untuk itu saya mendapatkan hasil tesnya sebagai beikut :
Pada saat dicoba di jalan datar sih relatif enggak menemui masalah. Hanya pada saat akselserasi tarikan Terios TS matik ini tak segahar yang manualnya. Injak poll!!! Mesin pun meraung dan mobil pun berlari, perpindahannya memang tak terlalu halus, meski hentakannya pun tak tergolong mengganggu.

Bejek santai? Hmm, lumayan enak buat jalan-jalan. Sepertinya mobil 7 seater ini pas juga untuk ibu-ibu mengantar anaknya ke sekolah atau sekadar mengunjungi pusat perbelanjaan.






Walau di jalan jelek suspensinya masih oke juga, apalagi postur jangkung membuat pengemudinya lebih pede melewati jalan berlubang atau aspal rusak seperti rute Jakarta-Anyer, misalnya.

Perpindahan transmisi pun masih baik di jalan datar, hanya di tanjakan, pilihan untuk memindahkan tuas dari D ke 3 atau 2 saat menanjak lebih enak dibandingkan mengandalkan menginjak pedal gas lebih dalam agar terjadi efek kick down.

Sementara pada jalan menurun, ada efek engine brake dari transmisi Terios TS ini yang sangat membantu pengereman di turunan. Namun, jika terlalu curam sebaiknya lakukan downshift dengan memindahkan ke posisi 2 atau bahkan lebih rendah lagi.

Dibawah ini adalah tabel rangkuman dari hasil tes yg saya peroleh :

Hasil Tes
Akselerasi
0-100 km/jam 15,2 detik
40-80 km/jam 6,3 detik
0-402 m 21,1 detik
Pengereman
100-0 km/jam 44 m
konsumsi bahan bakar (liter/km)
dalam kota 1/9,6
Konstan 100 km/jam 1/13,8
Luar kota 1/14,7