Minggu, 27 Desember 2009

Mengupas Diesel Common Rail Captiva VCDi


General Motor AutoWorld Indonesia telah meluncurkan Chevrolet Captiva Diesel. Kendaraan ini menggunakan mesin diesel 2.000 cc jenis VCDi (Variable Common-rail Direct Injection) dengan teknologi variable turbine geometry, common rail, dan direct injection yang mengeluarkan tenaga sebesar 150 hp beserta torsi sampai dengan 320 Nm.

Rekomendasi bahan bakar menggunakan Pertamina DEX, SHELL Diesel atau PETRONAS Diesel, yaitu jenis solar yang lebih encer dengan kadar sulfur rendah.


Apakah Diesel Common Rail itu ?

Tujuan utama dari sistem common rail adalah:

  1. Aturan emisi gas buang untuk mesin diesel.
  2. Perbaikan pemakaian bahan bakar.
  3. Mengurangi tingkat kebisingan suara.
  4. Tenaga mesin yang lebih besar.

High Pressure PumpSistem ini menggunakan accumulation chamber yang disebut rail. Pada Chevrolet Captiva Diesel rail memiliki tekanan bahan bakar mencapai 1.600 bar yang berasal dari high pressure pump. Maka umumnya pada diesel berteknologi ini ada dua pompa yang bertugas mengantarkan bahan bakar, yaitu fuel pump yang biasanya terletak pada tangki bahan bakar dan high pressure pump yang memberikan tekanan tinggi pada rail tersebut. Setelah bahan bakar berada pada rail, injector dikontrol secara elektronik oleh solenoid valve yang bertugas menyemprotkan bahan bakar bertekanan tersebut ke dalam silinder. Oleh karena pada seluruh injector tersebut memiliki tekanan yang sama, maka disebutlah common rail.

Rail

Engine Control Module (ECM) bertugas mengkontrol sistem penyemprotan seperti tekanan injeksi, jumlah injeksi, dan timing injeksi. Keuntungan dari kontrol ini:

  1. Tekanan penyemprotan: Memungkinkan penyemprotan tekanan tinggi pada saat putaran mesin rendah dan mengoptimalkan pengurangan partikel gas buang dan NOx.
  2. Jumlah penyemprotan: Memungkinkan adanya penyemprotan awal sebelum penyemprotan utama. Efeknya adalah pengurangan vibrasi dan kebisingan mesin.
  3. Timing penyemprotan: Memungkinkan waktu penyemprotan bisa dilakukan sesuai kebutuhan.

Teknologi common rail yang lebih maju lagi memungkinkan lima kali penyemprotan dalam satu kali putaran piston (stroke).

Berikut gambaran umum sistem common rail

common rail

  1. Fuel Tank
  2. Overall Immersed Pump Complete With Level Indicator Command
  3. Fuel Introduction Pipe
  4. Multifunctional Valve
  5. Cartridge For Diesel Filter
  6. Pressure Pump
  7. High Pressure Connecting Pipe
  8. Allotment Collector
  9. Electronic Injectors
  10. Electronic Injectors Recycle
  11. Return Collector (Low Pressure)
  12. Pressure Regulator
  13. Fuel Temperature Sensor
  14. Fuel Pressure Sensor
  15. Diesel Heater
  16. Heat Switch

Apakah Mesin Diesel Common Rail itu Bersih dan Ramah Lingkungan ?
Selama ini masyarakat Indonesia mengidentikkan mobil berbahan bakar solar sebagai sumber polusi udara. Mobil solar bak cumi-cumi yang hidup di daratan.

Saat diluncurkan pada tahun 2008 ini, Chevrolet mencoba mengubah citra tersebut dengan mengeluarkan produk New Chevrolet Captiva 2.0L VCDi yang berbahan bakar solar. Sport Utility Vehicle (SUV) ini memiliki beberapa item yang membuatnya ramah lingkungan, hemat energi, dan berdaya tahan tinggi, seperti comman-rail system berfungsi meminimalisasi suara kasar dan getaran tinggi.

Aftersales Director PT General Motors Auto World Indonesia, FA Suwardji Wirjono, mengatakan mobil berkursi tujuh ini menawarkan kenyamanan setara sedan. Selain itu, dia menuturkan kendaraan berstandar Euro III tersebut juga dilengkapi dengan coil spring self leverlizer rear suspension. Ini untuk menjaga kestabilan kendaraan, saat ada muatan berlebih di belakang. Saat mobil berjalan, posisi mobil tidak akan condong ke belakang. Dengan susppensi tersebut, posisi badan mobil kembali lurus.

“Captiva 2.0L ini merupakan satu-satunya mobil di Indonesia yang dilengkapi dengan seat belt pretensioners. Jadi, saat kecelakaan, sandaran jok mobil akan memendek, sehingga tidak merusak tulang punggung. Untuk kenyamanan lainnya, di dalam dashboard ada kulkas kecil untuk empat kaleng minuman,” ujar Suwadji saat peluncuran Captiva 2,0L VCDi di Kemang Jakarta, Rabu (16/4).

Kendaraan Family Adventure tersebut ditawarkan dengan harga yang cukup kompetitif. Dengan mengambil target profesional, senior manager, dan business owner. Namun, di Indonesia kendaraan ini masih memiliki kendala pada kualitas bahan bakar.

Sebenarnya, lanjut Suwadji, mobil ini dapat diisi dengan bahan bakar biofuel Ethanol lima persen dan Pertamina DEX. Tapi kendaraan ini masih dapat diisi dengan solar biasa.”Sayangnya, kadar sulfur di solar kita masih tinggi, sehingga perawatannya harus lebih sering untuk menghindari kerusakan,” kata dia.


Apakah Variabel Geometry Turbocharger (VTG) ?

Chevrolet Captiva Diesel VCDi (Variable Common-rail Direct Injection) mengusung teknologi Variable Turbine Geometry (VTG) dikenal juga dengan Variable Nozzle Turbine (VNT), Variable Area Turbine Nozzle (VATN), Variable Geometry Turbo (VGT), dan Variable Vane Turbine (VVT). Pada dasarnya part yang dimaksud sama hanya istilahnya yang berbeda-beda untuk setiap produsen kendaraan.

Apa yang membedakan teknologi turbocharger umum yang sering kita dengar dengan VTG ini?

Turbocharger yang umum memiliki kekurangan pada kecepatan mesin yang rendah, mesin tidak ada tenaga tambahan. Sebaliknya, turbocharger yang di-desain untuk kecepatan mesin yang rendah, bekerja terlalu maksimal pada kecepatan mesin yang tinggi. Maka dulu pernah diperkenalkan teknologi biturbo (dikenal juga sebagai sequential twin-turbo) menggunakan dua buah turbo sekaligus. Intinya pada twin-turbo tersebut setiap turbo memiliki range kerja masing-masing. Primary turbo bekerja pada kecepatan mesin rendah, sedangkan secondary turbo hanya mulai bekerja pada saat kecepatan mesin memasuki RPM tinggi. Hal ini sebagai usaha menambahkan kekurangan tenaga pada RPM rendah sekaligus meminimalisasi turbo lag.

Sedangkan pada VTG, apa yang ingin dicapai dengan biturbo dibuat dalam satu turbo saja dengan usaha mengarahkan aliran buangan kepada sirip-sirip turbin menjadi dinamis seiring dengan pertambahan kecepatan. Hasilnya? Turbo lag yang minim, boost threshold yang rendah, serta lebih efisien pada kecepatan mesin yang tinggi. Selain itu dengan VTG banyak konfigurasi mesin tidak memerlukan lagi wastegate, tetapi ini tergantung lagi dengan kemampuan boost VTG itu sendiri.

Posisi tertutup, optimalisasi untuk RPM rendah dengan aliran udara buangan memaksa turbin berputar lebih cepat.

vtg diagram closed

Posisi terbuka, aliran gas buang langsung diteruskan ke sirip-sirip turbin.

vtg diagram open


Komparasi Dengan Toyota Fortuner Diesel 2.5 D-4D

Banyak pabrikan mobil kini bermain di mesin diesel, bahkan menjurus lebih serius. Seperti Toyota sampai memberi saham Isuzu Motor Co., Jepang yang memiliki image kuat di mesin diesel. GM pun pernah menggandeng Isuzu untuk produk Chevrolet dengan mesin bensin dan Trooper untuk dieselnya.

Kini, kedua ATPM itu sama-sama mempunyai SUV bermesin minum solar. GM dengan andalannya, Captiva dan Toyota punya senjata Fortuner. Kedunya diajak tes jalan untuk menguji tenaga dan kenyamanannya.

Lebih Berat Tapi Irit

Ditilik dari tenaga, sebenarnya kedua SUV ini tidak head on. Captiva mengusung mesin 4 inline 1.991 cc turbo, sedang Fortuner 4 inline 2.494 cc turbo.

chevro captiva20 clip image001

Kendati kapasitas dapur pacu kecil, tapi menggunakan teknologi canggih. Captiva 2.0 VCDi dilengkapi sistem common-rail dan Variable Geometric Turbocharger (VGT). Tak heran, tenaga yang dimuncratkan mencapai 150dk, unggul hampir separuhnya dari Fortuner (102 dk) yang berteknologi serupa.

Pemakaian VGT membuat tekanan udara yang dipampatkan ke ruang bakar menjadi lebih konstan di berbagai putaran. Ditunjang power to weight ratio yang kecil 12 kg/dk membuat akselerasi Captiva 0-100 km/jam dicapai 10,5 detik.

Sementara Fortuner, minimnya tenaga, dengan bobot 1,8 ton (sama dengan Captiva) membuat power to weight ratio berada di angka 17,7 kg/dk. Wajar, bila akselerasi 0-100km/jam dicapai 18,9 detik.

Tapi, Fortuner bukan mengejar akselerasi. Mesin D-4D (Direct 4Stroke Diesel) dengan turbo dan common-rail menawarkan sifat ramah lingkungan.

Ada asumsi, tenaga yang besar menyedot konsumsi cukup banyak alias boros. Ternyata image itu dihapus dan Captiva mencatat 9,7 km/l ketika melalui rute kombinasi, sedang Fortuner mematok 9,2 km/l.Cukup masuk akal, terutama buat Fortuner karena berpenggerak roda belakang yang memiliki kerugian mekanis lebih tinggi ketimbang Captiva dengnan gerak roda depan.

Keuntungan lain diraih Captiva dengan kombinasi tenaga dan torsi yang besar, membuatnya enteng dipasang transmisi otomatis 5-speed. Kendati dilengkapi Tiptronic, efek engine brake tak mampu dihasilkan Captiva membuat kerja rem kian berat ketika melintasi jalan turunan cukup panjang.

Fortuner saat dilakukan tes pengereman dari 100-0km/jam, butuh jarak 51,64 km. Fitur ABS + EBD semakin mempertebal kepercayaan pengemudi, sekaligus mengantisipasi roda depan terkunci saat pengereman di jalan basah.

Jok Kurang Nyaman

Selama pengetesan di berbagai kondisi jalan, Captiva belum belum mampu memberikan posisi duduk yang nyaman. Terutama pada paha karena lapisan jok yang datar. Padahal, tersedia fasilitas mengatur ketinggian bangku, lumbar support dan tilt steering.

Beda dengan Fortuner. Fasilitas seperti di Captiva tidak sebanyak itu, dan dirancang lebih baik. Sehingga lebih nyaman untuk perjalanan jauh.

Untungnya, ketidaknyaman di Captiva dibayar dengan bantingan suspensi yang terasa pas. Modelnya yang aerodinamis membuat Captiva tetap nyaman dipacu hingga 150 km/jam di jalan tol.

Dari hasil tes jalan, disimpulkan Captiva dengan tenaga yang besar, konsumsi bbm irit dan kenyamanan yang bagus menjadi daya tarik tersendiri. Sementara Fortuner memberi kelebihan dalam akomodasi, daya tahan dan image.

Jumat, 25 Desember 2009

Tips Memilih Oli Mobil

Sejauh mana anda mengenal pelumas / oli yang sering anda pakai untuk ganti oli setiap 2-3 bulan atau bahkan tiap bulan pada kendaraan anda?
Kebanyakan dari kita memilih oli hanya berdasarkan parameter SAE yang disesuaikan dengan spesifikasi kendaraan kita yang biasanya tertulis 5W50, 15W50, 15W40, dst. padahal ada hal lain yang tak kalah penting untuk mengetahui KUALITAS dari pelumas yang kita gunakan yaitu sertifikasi API (American Petroleum Institute), ACEA (Association Des Constructeurs Europeens d' Automobiles), ILSAC (Eropa), JASO (Japan Automotive Standard Organization) dan beberapa sertifikasi lain yang dikeluarkan khusus oleh perusahaan manufaktur/produsen untuk melegitimasi penggunaan pelumas tersebut atau yang berarti bahwa pelumas tersebut telah diuji dan dinyatakan disetujui atau approved oleh produsen untuk digunakan pada kendaraan produksi mereka.
FUNGSI OLI
Pada umumnya kita beranggapan bahwa fungsi utama oli hanyalah sebagai pelumas mesin. Padahal oli memiliki fungsi lain yang tak kalah penting, yakni antara lain sebagai Pendingin, Pelindung dari Karat, Pembersih dan Penutup Celah pada Dinding Mesin.
Semua Fungsi tersebut adalah sangat erat berkaitan, sebagai Pelumas, Oli akan membuat gesekan antar komponen di dalam mesin bergerak lebih halus, sehingga memudahkan mesin untuk mencapai suhu kerja yang ideal.
Selain itu Oli juga bertindak sebagai fluida yang memindahkan panas ruang bakar yang mencapai 1000-1600 derajat Celcius ke bagian lain mesin yang lebih dingin.

Dengan tingkat kekentalan yang disesuaikan dengan kapasitas volume maupun kebutuhan mesin. Maka semakin kental oli, tingkat kebocoran akan semakin kecil, namun disisi lain mengakibatkan bertambahnya beban kerja bagi pompa oli.
Selain itu kandungan aditif dalam oli, akan membuat lapisan film pada dinding silinder guna melindungi mesin pada saat start. Sekaligus mencegah timbulnya karat, sekalipun kendaraan tidak dipergunakan dalam waktu yang lama. Disamping itu pula kandungan aditif deterjen dalam pelumas berfungsi sebagai pelarut kotoran hasil sisa pembakaran agar terbuang saat pergantian oli.

MEMILIH OLI
Semakin banyaknya pilihan oli saat ini, tentunya akan membuat kita sedikit bingung, karena semua produsen oli pasti mengatakan oli mereka yang paling bagus. Namun ada beberapa hal yang mungkin bisa dijadikan acuan antara lain, kenali karakter kendaraan anda, spesifikasi mesin serta lingkungan dimana mayoritas anda berkendaraan (suhu, kelembaban udara, debu, dsbnya.).
PERHATIKAN PERUNTUKAN DAN KUALITAS PELUMAS
Perhatikan peruntukan pelumas, apakah digunaan untuk pelumas mesin bensin, atau diesel, 2 tak atau 4 tak, peralatan industri, dan sebagainya.
Kualitas dari oli sendiri pada umumnya ditunjukkan oleh kode API (American Petroleum Institute) dengan diikuti oleh tingkatan huruf dibelakangnya. Contoh API: SL, kode S (Spark) menandakan pelumas mesin untuk bensin. Kode huruf kedua menunjukkan nilai kualitas oli, semakin mendekati huruf Z mutu oli semakin baik dalam melapisi komponen dengan lapisan film dan semakin sesuai dengan kebutuhan mesin modern.
Ada dua kelompok kategori API service yaitu:
1. Kategori API Service untuk pelumas kendaraan berbahan bakar bensin
2. Kategori API Service untuk pelumas kendaraan bermesin diesel

API SERVICE PELUMAS MESIN MOBIL BERBAHAN BAKAR BENSIN
- SL = dapat dipakai untuk semua mesin mobil berteknologi baru
dan sebelumnya. Diperkenalkan pada tanggal 1 juli 2001, Pelumas berkategori SL dirancang untuk memberikan kontrol endapan temperatur tinggi yang lebih baik dan dirancang untuk penggunaan pelumas yang lebih irit. Pada beberapa oli telah memenuhi sertifikasi ILSAC atau kualifikasi sebagai hemat energi

- SJ = untuk mesin kendaraan tahun 2001 dan sebelumnya
- SH = untuk mesin kendaraan tahun 1996 dan sebelumnya
- SG = untuk mesin kendaraan tahun 1993 dan sebelumnya
- SF = untuk mesin kendaraan tahun 1988 dan sebelumnya
- SE = untuk mesin kendaraan tahun 1979 dan sebelumnya
- SD = untuk mesin kendaraan tahun 1971 dan sebelumnya
- SC = untuk mesin kendaraan tahun 1967 dan sebelumnya
- SB dan SA = sudah tidak direkomendasikan

API SERVICE PELUMAS MESIN MOBIL DIESEL
- CI-4 = Diperkenalkan pada tanggal 5 september 2002, untuk
mesin 4T, kecepatan tinggi. Diformulasikan untuk mempertahankan daya tahan mesin. Dapat digunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD, CE, CF-4, CG-4 dan CH-4

- CH-4 = Diperkenalkan pada tahun 1998, untuk mesin 4T,
kecepatan tinggi. Dapat dipergunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD, CE, CF-4, dan CG-4

- CG-4 = Diperkenalkan pada tahun 1995, untuk mesin 4T, beban
berat, kecepatan tinggi yang menggunakan bahan bakar dengan kandungan sulfur 0.5%. Dapat dipergunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD, CE, dan CF-4

- CF-4 = Diperkenalkan pada tahun 1990, untuk mesin 4T kecepatan
tinggi dengan turbo charger maupun gas buang biasa. Dapat dipergunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD, dan CE

- CF-2 = Diperkenakan tahun 1994, untuk mesin beban berat 2T,
Dapat dipergunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD-II

- CF = Diperkenalkan pada tahun 1994, untuk kendaraan off-road,
mesin diesel indirect-injection dan mesin diesel lainnya yang menggunakan bahan bakar dengan kandungan sulfur diatas 0.05%. Dapat digunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD

- CE = Diperkenalkan pada tahun 1987, untuk mesin 4T, kecepatan
tinggi dengan turbo charger maupun gas buang biasa. Dapat dipergunakan untuk menggantikan pelumas kategori CC, dan CD

- CD-II = Diperkenalkan pada tahun 1987 untuk mesin 2T
- CD Diperkenalkan pada tahun 1955. Untuk mesin turbocharger
maupun gas buang biasa

- CC = untuk mesin yang diperkenalkan pada tahun 1961
- CB dan CA = sudah tidak direkomendasikan

API SERVICE GANDA
Pada sebagian besar oli mobil biasanya API Servicenya ada dua. Sebagai contoh API SL/CF. Artinya: API yang pertama menunjukkan penggunaan utama oli tersebut yaitu pada mesin bensin dengan kualifikasi SL namun dalam kondisi darurat oli tersebut masih dapat digunakan pada mesin diesel dengan kualifikasi CF. Demikian pula sebaliknya.

PILIH KEKENTALAN PELUMAS YANG TEPAT
Tingkat kekentalan pelumas yang juga disebut "Viscosity-Grade" adalah ukuran kekentalan dan kemampuan pelumas untuk mengalir pada temperatur tertentu
Kode pengenal Oli adalah berupa huruf SAE yang merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers. Selanjutnya angka yang mengikuti dibelakangnya, menunjukkan tingkat kekentalan oli tersebut. SAE 40 atau SAE 15W-50, semakin besar angka yang mengikuti Kode oli menandakan semakin kentalnya oli tersebut.
Sedangkan huruf W yang terdapat dibelakang angka awal, merupakan singkatan dari Winter. SAE 15W-50, berarti oli tersebut memiliki tingkat kekentalan SAE 10 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 pada kondisi suhu panas. Dengan kondisi seperti ini, oli akan memberikan perlindungan optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim sekalipun.
Sementara itu dalam kondisi panas normal, idealnya oli akan bekerja pada kisaran angka kekentalan 40-50 menurut standar SAE.


PETUNJUK SAE GRADE PELUMAS MOTOR UNTUK KENDARAAN PENUMPANG
Grade Pelumas terbagi atas singlegrade / monograde seperti SAE 15 dan SAE 50 (digunakan pada temperatur ektrim) serta multigrade seperti SAE 5W-50 dan 15W-50 banyak digunakan (kecuali pada temperatur yang sangat panas atau sangat dingin) karena pelumas ini cukup encer untuk mengalir pada temperatur rendah dan cukup kental untuk bekerja secara memuaskan pada temperatur tinggi.
Lebih jelasnya kita gunakan ilustrasi berikut:
Ada 3 Oli, 1 multigrade, 2 monograde
Oli 1 SAE 15 (encer)
Oli 2 SAE 50 (kental)
Oli 3 SAE 15W50 (multigrade)

ketiga Oli tersebut dibawa tempat bersuhu dingin maka:
Oli 1 (SAE 15) akan lebih kental karena dingin
Oli 2 (SAE 50) dapat membeku karena asalnya sudah kental
Oli 3 (SAE15W50) kekentalannya akan sama dengan Oli 1 (SAE15)

Sekarang ketiga Oli tersebut dibawa ke tempat yang bersuhu panas, maka:
Oli 1 (SAE 15) menjadi sangat encer bahkan bisa menguap semua
Oli 2 (SAE 50) menjadi lebih encer
Oli 3 (SAE 15W50) kekentalannya sama dengan Oli 2 (SAE 50)

OLI MINERAL VS OLI SYNTHETIC
Semua oli baik mineral maupun synthetic sama-sama ada standar APInya.

Keunggulan oli synthetic dibandingkan oli mineral :
- Lebih stabil pada temperatur tinggi (less volatile)
sehingga kadar penguapan rendah

- Mengontrol/mencegah terjadinya endapan karbon pada mesin
- Sirkulasi lebih lancar pada waktu start pagi hari/cuaca dingin
- Melumasi dan melapisi metal lebih baik dan mencegah terjadi
gesekan antar logam yang berakibat kerusakan mesin

- Tahan terhadap perubahan/oksidasi sehingga lebih tahan lama
sehingga lebih ekonomis dan efisien

- Mengurangi terjadinya gesekan, meningkatkan tenaga dan
mesin lebih dingin

- Mengandung detergen yang lebih baik untuk membersihkan
mesin dari kerak


Oli mineral biasanya dibuat dari hasil penyulingan sedangkan oli synthetic dari hasil campuran kimia. Bahan oli synthetic biasanya PAO (PolyAlphaOlefin).

Jadi oli Mineral API SL kualitasnya tidak sama dengan oli Synthetic API SL.

Oli synthetic biasanya disarankan untuk mesin-mesin berteknologi terbaru (turbo, supercharger, dohc, dsbnya) juga yang membutuhkan pelumasan yang lebih baik (racing) dimana celah antar part/logam lebih kecil/sempit/presisi dimana hanya oli synthetic yang bisa melapisi dan mengalir sempurna.

Jadi untuk mesin yang diproduksi tahun 2001 keatas disarankan sudah menggunakan oli yang bertipe synthetic baik semi synthetic (campuran dengan mineral oil) atau fully-synthetic.

Oli fully synthetic harganya bisa 2X - 4X lebih mahal dari yang semi synthetic.
Oli semi synthetic harganya bisa 2x lebih mahal dari oli mineral.
Kalau untuk pemakaian sehari-hari cukup yang semi synthetic.

PERHATIKAN KEMASAN PELUMAS DAN HINDARI PELUMAS PALSU
Belilah pelumas yang dikemas dengan baik, masih tersegel dengan rapi, terdapat identitas perusahaan dan tujuan penggunaan. Hindari pembelian barang yang sudah cacat kemasannya. Belilah pelumas pada Agen resmi atau di tempat-tempat yang dapat dipercaya menurut anda atau rekomendasi dari rekan anda.

Sekarang anda tentu lebih paham dibanding sebelumnya mengenai kualitas oli. Jadi untuk saat ini oli yang beredar di Indonesia untuk mesin bensin API service SL ke bawah sedangkan untuk mesin diesel API Service CH4 ke bawah. Sebaiknya anda menggunakan oli yang memiliki sertifikasi API yang paling tinggi karena akan memberikan hasil lebih baik bagi kendaraan anda baik dari sisi performa maupun maintenance terhadap kendaraan dalam jangka panjang.
Oli synthetic memang lebih mahal dibanding oli mineral namun kita dapat memilih semi synthetic yang lebih bagus dari oli mineral dan lebih ekonomis dari oli synthetic.

Tips Memgemudi Aman & Efisien

  1. Pengecekan Bagian Luar Mobil
  2. Sebelum menggunakan mobil cek kondisi sekeliling bodi, pastikan semua dalam kondisi baik dan layak jalan.

    Pengecekan Ban Kembang ban
    Cek tekanan angin dan kondisi ban mobil (termasuk ban cadangan) minimal seminggu sekali sebelum mobil digunakan. Periksa tekanan angin dengan menggunakan Tire Presure Gauge, dan pastikan tekanan sesuai dengan standar.

    Untuk memeriksa ketebalan ban, gunakan Trade Wear Indicator, yaitu berupa tanda segitiga pada dinding ban dan tonjolan pada telapak ban.

    Jika kembangan ban sudah rata dengan tonjolan tersebut, maka gantilah segera ban Anda.

    Pengecekan Mesin
    Lakukan pengecekan ruang mesin minimal seminggu sekali pada bagian oli mesin, oli rem, air radiator dan air aki. Pastikan ketinggian oli ataupun air berada di bawah garis maksimal. Selanjutnya cek juga karet-karet selang dan tali kipas. Pastikan semua masih lentur dan tidak ada retakan.

  3. Pengecekan Dalam Mobil
  4. Saat memasuki kabin mobil hal penting yang perlu di cek adalah kondisi karet pedal kopling, rem dan gas. Semuanya harus terpasang dengan baik dan tidak tipis.

    Lalu, cek juga rem tangan mobil, terutama tuas dan penguncinya. Semuanya harus dalam kondisi dan berfungsi dengan baik.

  5. Posisi Duduk
  6. Ada 3 hal penting yang akan kita dapatkan apabila posisi duduk kita sudah tepat, yaitu:

    1. Komunikasi
      Mudah berkomunikasi dengan pengendara lain dan memantau situasi di luar mobil.
    2. Kenyamanan
      Tidak mudah lelah dan selalu sigap meski mengemudi jarak jauh.
    3. Kontrol
      Sabuk PengamanMudah merasakan gejala awal ketika mobil mulai kehilangan keseimbangan. Sehingga bisa segera mengantisipasinya.

    Untuk mendapatkan posisi duduk yang tepat ikuti prosedur dalam hal:

    Sabuk Pengaman
    Gunakan selalu Sabuk Pengaman sebagai perlengkapan pelindung keselamatan utama. Pastikan terdengar suara KLIK!, saat memasangnya.

    Penggunaan sabuk pengaman yang tepat, harus melewati tulang bahu dan pinggul. Gunakan pengatur ketinggian sabuk pengaman agar memudahkan mendapatkan posisi duduk yang tepat.

    Jarak Kursi
    Atur jarak kursi sehingga kamu mudah mengoperasikan pedal gas, rem dan kopling.

    Sandaran Kursi
    Posisi sandaran kursi harus nyaman, tidak terlalu tegak namun tidak terlalu landai.Jarak ke kemudi

    Jarak Tubuh & Kemudi
    Jarak ideal tubuh dengan kemudi yaitu sekitar 25cm. Cara mengukurnya, letakkan kedua pergelangan tangan Anda pada jam 12. Kemudian atur sandaran kursi.

    Posisi Penahan Kepala
    Tempatkan sandaran kepala sejajar dengan tinggi kepala.

    Ketinggian Kemudi
    Sesuaikan ketinggian kemudi sampai merasa nyaman untuk mengemudi.

    Setelah duduk dengan nyaman, lakukan pengecekan berikut ini:Indikator Dashboard

    Pengecekan Instrumen Dashboard
    Cek semua indikator di dashboard ketika kunci dalam posisi ON. Untuk kendaraan yang dilengkapi dengan ABS dan SRS Airbag, pastikan saat menyalakan mobil indikator tersebut mati.

    Pengaturan Kaca Spion
    Atur semua posisi kaca spion supaya memudahkan memantau situasi di luar mobil.

    Pengecekan Lampu-lampu
    Pastikan semua lampu-lampu berfungsi dengan baik.

  7. Olah KemudiOlah Kemudi
  8. Posisi dasar tangan yang paling tepat saat mengemudi yaitu tangan kiri di posisi jam 9 dan tangan kanan di posisi jam 3. Posisi ibu jari harus tegak di atas setir dan tidak masuk ke lingkaran setir.

    Hindari kebiasaan mengemudi dengan satu tangan, telapak tangan dan mengemudi dengan jari yang masuk ke lingkar setir. Selain mudah kehilangan kendali saat mengemudikan mobil, Anda juga terancam bahaya cedera bahkan kematian.

    Ada 2 Teknik olah kemudi yang tepat yaitu sebagai berikut:

    1. Tarik-Dorong Setir
    2. Merupakan teknik olah kemudi yang paling dasar dan aman digunakan di berbagai situasi, baik mengemudi pada kecepatan rendah ataupun tinggi.
    3. Silang
    4. Teknik ini dapat digunakan saat kecepatan rendah tapi membutuhkan radius putar yang cukup luas, seperti saat parkir atau berbalik arah.
  9. Teknik Pengereman
  10. Salah satu fitur yang berkaitan dengan teknik pengereman adalah Anti Lock Brake System (ABS), Electronic Force Brake Distribution (EBD) dan Brake Assist (BA).

    ABS berfungsi agar ban tidak terkunci saat terjadi pengereman.
    Caranya injak sekuat tenaga pedal rem sambil arahkan mobil ke tempat yang lebih aman.

    EBD berfungsi mendistribusikan daya pengereman ke setiap roda sesuai beban kendaraan. Mekanisme ini bekerja bersama ABS dan sangat bermanfaat ketika mengerem pada jalan menikung.

    Sementara itu, BA berguna untuk menambah daya pengereman saat mengerem mendadak. Mekanisme ini bekerja berdasarkan kecepatan menginjak pedal rem pada kondisi darurat. Sehingga dengan sedikit injakan tapi cepat, mobil dapat berhenti dengan cepat.

  11. Scanning
  12. Ketika sedang mengendarai mobil, perlu memperhatikan semua pengguna jalan atau kondisi jalan sekitar, misalnya motor, mobil, rambu-rambu, pejalan kaki ataupun objek-objek penting lainnya yang dapat mempengaruhi kesigapan saat mengemudi.Blind Spot

  13. Blind Spot
  14. Blind Spot adalah area yang tidak terlihat secara langsung oleh kaca spion tengah, kanan ataupun kiri. Dengan keterbatasan ini, perlu membiasakan diri untuk melakukan Shoulder Check yaitu dengan menoleh sesaat ke kiri atau kanan sesuai arah belok Anda.

  15. Safe Following Distance
  16. Ketika sedang mengendarai mobil, jaga jarak aman ideal mobil dengan mobil di depan yaitu sekitar 3 detik. Caranya:

    Temukan patokan yang cukup besar dan tidak bergerak di sepanjang jalan.
    Kemudian saat mobil lain di depan melintasi patokan tersebut, hitung dengan angka ‘1000 dan 1, 1000 dan 2, 1000 dan 3’.
    Pastikan mobil melewati patokan yang sama pada akhir hitungan. Jika sudah tepat, maka Anda telah memenuhi jarak aman ideal.

  17. Safe Stopping Distance
  18. Saat menghentikan mobil, pastikan jarak mobil cukup memadai sehingga bisa melihat kedua ban belakang mobil yang berada di depan. Hal ini agar memudahkan saat terjadi kondisi yang memaksa Anda harus keluar dari antrian kendaraan.Parkir

  19. Parkir
  20. Untuk memudahkan saat parkir, perlu memahami dan menggunakan patokan-patokan yang ada pada mobil. Seperti terlihat pada gambar berikut:

Tips Efisiensi Bahan Bakar Saat Mengemudi:

  • Pastikan kondisi mesin selalu prima.
  • Jaga putaran mesin tetap rendah.
  • Hindari akselerasi dan pengereman berlebihan.
  • Gunakan pengereman dengan mesin.
  • Tekanan udara ban selalu normal.
  • Gunakan SPBU yang kredibel dan akurat.
  • Matikan AC jika tidak diperlukan.
( sumber : Toyota Smart Driving)

Sewa H2 30 Juta / 10 Jam



Mau merasakan sensasi limusin Hummer H2 supermewah ala seleb tanpa memilikinya? Bisa saja! Syaratnya, sediakan dana Rp 30 juta untuk 10 jam. Itulah yang ditawarkan oleh PT Andi Arta, anak usaha dari Aldira Group yang bergerak di bidang penyewaan mobil mewah.

Mobil berdimensi panjang 8,37 meter, lebar 2,18 meter dan tinggi 2,05 meter ini sengaja diboyong ke Indonesia untuk menyaring konsumen yang ingin tampil beda. Nantinya, PT Andi Arta (AA) hanya akan menyediakan satu mobil eksklusif ini untuk dioperasikan di Bali.

"Kami akan mengirim unit ini ke Bali pada pekan pertama Desember. Setelah itu, sudah bisa dipesan. Sebenarnya sudah banyak yang mau, tapi masih kita susun jadwalnya," ujar Dionisius Bambang, Direktur AA, di sela-sela peluncuran produk Hummer H2 Limousine ini di ruang pamer RHYS Butique, Radio Dalam, Jakarta Selatan, Jumat (20/11).

Dion menjelaskan, Bali dipilih duluan sebagai sasaran utama penyewaan Hummer Limo karena potensi pasarnya yang besar. Dengan semakin kondusifnya Pulau Dewata sebagai tujuan pariwisata dunia, permintaan persewaan produk ini semakin tinggi.

"Bagi orang yang ingin merasakan sesuatu yang eksklusif, limo bisa menjadi pilihan. Misalnya acara khusus pernikahan. Banyak konglomerat dan artis dunia datang ke Bali. Sayang, kurang terekspos. Ini yang kita bidik," lanjut Dion.

Hummer H2 Limousine mengusung mesin 6.200 cc, V8, menghasilkan tenaga 325 PS @5.200 rpm, transmisi otomatis 4-percepatan dan gerak semua roda atau 4-wheel drive (4WD).

Fitur mewah yang diusung Hummer H2 Limo ini adalah sunroof, seluruh jok berlapis kulit untuk 15 penumpang, 3 TV LCD, CD/DVD surround sound system, lampu neon di interior, champagne glass holder, kulkas, dan telepon sistem interkom.

Dijual 4,5 miliar
Bagaimana kalau ada orang yang ingin memiliki? "Bisa saja kalau ada orang yang mau memiliki produk ini. Kita akan impor dari Australia dalam bentuk CBU. Harganya sekitar Rp 4,5 miliar. Syaratnya, harus sabar menunggu (inden) selama tiga bulan,” tutup Dion. Ada yang berminat?

Cadilac Escalade Hybrid

Mobil yang hemat bahan bakar hingga 50% jika digunakan di dalam kota ini dibanderol dengan harga US$71.685 di Amerika Serikat (AS). Dengan harga tersebut Escalde Hybrid jauh lebih mahal US$3.600 dibanding dengan Escalade standar.

"Cadillac sangat bangga dapat menawarkan mobil di segmen SUV mewah yang hemat bahan bakar dalam persaingan pasar otomotif yang sangat kompetitif saat ini," ujar General Manager Cadillac AS Jim Taylor.

Fitur terbaru yang dimiliki Escalade Hybrid antara lain teknologi GM advanced Two-Mode Hybrid, yang mampu menghemat bahan bakar sampai 20-21 mil per galon untuk penggunaan di dalam kota atau jalan tol. Sistem hybrid akan bekerja pada saat mobil Escalade ini menggunakan tenaga baterai pada kecepatan rendah.

Escalade Hybrid juga menggunakan teknologi Active Fuel Management yang membuat mesin Vortec V-8 bekerja dengan empat silinder pada saat kondisi tertentu untuk menghemat bahan bakar. Escalade Hybrid menawarkan sebuah mobil yang mewah tapi hemat bakar.

Fitur lainnya yang merupakan pilihan (optional), yaitu four-wheel drive dan power running boards.

Renault Samsung SM5


Salah satu produsen otomotif asal Korea Selatan, Renault Samsung Motors atau RMS memperkuat persaingannya di segmen mid size sedan. Produk yang dijadikan andalan SM5 yang akan diluncurkan akhir Januari tahun depan.

SM5 yang disodorkan ini tercatat sebagai generasi ketiga, sejak pertama dikembangkan pada 2006. Ketika itu, RMS sudah menggelontorkan dana hampir 350 juta dollar AS untuk merealisasikan proyek SM5. Di segmen ini, SM5 akan bersaing dengan Hyundai Sonata yang juga baru mengalami perubahan desain.

Pilihan mesin yang ditawarkan ada dua, mesin bensin dan diesel. Keduanya mengusung mesin berkapasitas sama, yaitu 2,0 liter empat silinder yang sama-sama dibekali sistem transmisi 6 percepatan otomatis. Demikian dikutip insideline (24/12/2009).

Model terbaru dari SM5 hadir dengan berbagai fitur canggih dan penuh paket pilihan, termasuk perangkat body kit, sistem navigasi, adaptive headlamps, dan massaging seats.

Selain itu, produk ini akan ditujukan untuk pasar lokal Korsel, meski tidak tertutup kemungkinan akan masuk ke Eropa menggantikan posisi Renault Laguna yang sudah tak lagi eksis. Selain SM5, RMS juga berencana menampilkan sedan kecil SM3 yang menjadi model desain untuk saudaranya, Renault Mégane dan Renault Fluence, di Eropa. Terakhir, pabrikan juga tengah menyiapkan produk lanjutan, SM7, yang dikabarkan akan menjadi cikal bakal lanjutan generasi Renault Safrane di Eropa.

Sekadar informasi, Renault-Samsung Motors merupakan salah satu pabrikan otomotif gabungan antara Renault dan Samsung di Korea Selatan. Sebanyak 70 persen saham perusahaan dikuasai Renault.

Di Korsel, Renault Samsung Motors baru diakui masuk sebagai anggota Asosiasi Industri Manufaktur Otomotif Korea atau Korea Automobile Manufacturers Association (KAMA) pada 2001. KAMA merupakan asosiasi penghubung antara produsen mobil dan Pemerintah Korea Selatan yang didirikan pada 1988.

Kini, anggota KAMA menjadi lima perusahaan, yakni Hyundai, Daewoo, KIA, Ssangyong Motor Co, dan Renault Samsung Motors. Renault SA unit Korea juga menjadi perusahaan otomotif asing pertama yang diterima menjadi anggota KAMA.

All New Nissan Teana 2.5

Selain memperkenalkan detail All-New Teana, NMI juga memberikan kesempatan kepada wartawan untuk menguji kemampuan All-New Teana perumahan Sentul City yang naik-turun dan berkelok secara singkat. Jadi, belum banyak yang bisa dieksploitasi secara maksimal dari mobil ini, termasuk tentu fasilitas, seperti audio, dan kemampuan lainnya.

Penumpang belakang
Sebagai sedan kelas menengah dan pemilik disopiri, KOMPAS.com, mencoba kenyamanan dan kemantapan duduk di jok belakang.

Malah, pada saat tes, Teana diisi 4 penumpang, (termasuk pengemudi).

Duduk terasa nyaman dengan sentuhan jok dari kulit yang halus. Di bagian tengah jok terdapat sandaran tangan yang bisa dilipat bila tidak digunakan atau buat penumpang tengah. Kenyamanan sangat baik. Posisi tubuh pada sandaran sangat baik dan menyenangkan. Kaki juga punya ruang cukup menyulur ke depan.

Mengemudikan sendiri
Ketika mengemudikannya, juga terasa nyaman. Mobil mudah dikendalikan melewati berbagai “S” dengan cepat. Menyenangkan!

Rem juga mencengkeram dengan sangat baik. Yang sedikit kurang nyaman, posisi tempat tongkat transmisi lebih rendah ke arah depan sehingga pengemudi perlu memastikan posisinya. Terutama bila dibandingkan dengan pola yang digunakan merek lain untuk transmisi otomatik, misalnya membedakan posisi dengan warna atau “gate”.

ASC, ketika diaktifkan, bekerja dengan baik dan menyenangkan sekali.

Rem parkir kaki
Teana menggunakan rem parkir yang harus diinjak (ditekan) untuk mengoperasikannya. Posisinya persis paling kiri, di samping footrest. Untuk mengaktifkan dan membebaskannya, cukup dengan menginjak.

Setir ringan dan sensitif. Kendati termasuk panjang, Teana mudah melakukan manuver dengan mantap pada kecepatan tinggi. Rem juga sangat menggigit.

Hanya dengan menempatkan tongkat transmisi di “D”, lantas menginjak gas, Teana sudah mampu dikebut tanpa ada kejutan saat perpindahan gigi. Bahkan tanpa terasa, mobil sudah mencapai kecepatan di atas 100 km/jam lebih padahal baru saja dikebut beberapa detik. Akselerasinya cukup responsif. Namun tentu saja tidak segesit manual atau transmisi otomatik konvensional.

Karena menggunakan CVT, perpindahan gigi terasa mulus. Kalaupun dirasakan ada perubahan, itu dirasakan melalui suara mesin dan tenaga mesin. Pasalnya, begitu dikebut, gigi naik ke perbandingan lebih tinggi, putaran mesin juga turun dengan cepat.

Suara di kabin termasuk senyap, apalagi mesin. Saat dikebut, hanya terdengar suara ban dan permukaan jalan. Waktu dites, Teana menggunakan ban Michelin dengan ukuran 215/55-R17.

Tes Drive Chevy Cruze di Singapura


Seperti mimpi dan setengah tidak percaya. Kompas.com mendapat tawaran eksklusif dari PT General Motors Autoworld Indonesia (GMAWI) untuk menjajal Chevrolet Cruze, dua hari (3-4/12-09). Lokasinya di Singapura karena di negeri berlambang kepala Singa itu, sedan andalan General Motors untuk pasar global sudah di launching sejak Agustus lalu.

Dalam rombongan kecil ke Singapura (Rabu, 2/12), terdapat satu rekan wartawan dari harian Kompas Budiarto Shambazy. Kami ditemani PR & Corporate Communications Manager GMAWI Kiki Fajar beserta dua orang kru dokumentasi. "Ini cuma city test dan tak ada acara khusus. Silakan coba Cruze," ucap Kiki.

Dua unit Chevrolet Cruze tiba di lobi Orchad Hotel, tempat kami menginap yang disopiri wanita. Salah satunya, Joo Chyi Huey, Manager PR & Communications General Motors ODC Singapura.

Satu berkelir seperti merah Ferrari (Super Red) bermesin 1.800 cc dan satunya lagi wanra silver (Poly Silver) mengusung dapur pacu 1.600 cc. "Yang masuk ke Indonesia 1.8L diperkirakan sekitar Maret," jawab Kiki ketika ditanya kapan launching di Indonesia.

Tak disangka tampilan Cruze sudah mengikuti tren global dengan model coupe. Berarti, ucapan kepala perancangnya Taewan Kim bahwa Cruze ini bukan evolusi, tapi revolusi memang benar. Untuk detailnya dimana saja perubahan total, nanti akan dipaparkan dirubrik Produk baru.

Sekarang Kompas.com ingin membuktikan kebenaran ucapan dari Dwenell Mills, Direktur khusus produk Chevrolet Cruze. Dikatakannya, "Ketika orang mengemudikan Cruze, mereka akan mengakui ketangguhan dan responsifnya."

Ternyata, saat Cruze 1.8L bertransmisi matik diajak melintas di keramaian lalu lintas, tenaga cukup galak. Kala merayap di jalanan menanjak dengan kecepatan 20 km/jam lalu pedal gas ditekan, dengan cepat respon tenaga langsung ada. Trus, perpindahan tiap giginya pun halus.

Galaknya performa Cruze yang mempunyai tenaga maksimum 139 hp pada 6.200 rpm karena didukung teknologi Double Continuous Variable Cam Phasing (DCVCP). Sama dengan VVT-i pada Toyota atau VTEC pada Honda. Fungsinya, untuk mempereloh tenaga dan torsi yang tinggi. Kelebihan lain, pemakaian bahan bakr irit dan emisinya lebih rendah.

Pantas, ketika pedal gas ditekan mendadak, respon tenaga langsung ada. Selama city test ini, Kompas.com sempat melewati jalur balap F1 di Marina Bay. Lalu, pada rute yang agak kosong coba pakai cruise control yang disetel dari kemudi.

Sekalipun melewati kepadatan lalulintas, kenyamanan tetap didapat. Apalagi jok dibalut dari bahan kulit. Lantunan musik yang sengaja volumenya diputar kecil tetap terdengar jelas karena suara mesin yang halus. Seharian mengitari sebagian kota Singapura seperti serasa sejam saja.

New BMW Series 7



Asumsi beredar dan dihebuskan sebagian orang bahwa menikmati kehebatan mobil paling mewah dari BMW, Seri-7, yaitu lebih enak duduk di jok belakang sebagai penumpang, kini tak berlaku lagi.

“Bila ingin tahu dan merasakan kehebatan teknologi Seri-7 harus menyetirnya,” tegas Roberto Sumabrata, PR BMW Indonesia ketika mengajak KOMPAS.com mencoba langsung BMW 730Li.

Saat pertama kali melihat Seri-7 ini , dimensi terasa begitu besar dan panjang. Apalagi bila setiap hari cuma menggemudikan mobil kompak. Gambaran bongsornya dimensi BMW 730Li yang dijual seharga Rp 1.963.000.000 (on the road) atau Rp 1,759 miliar (off the road) ini adalah: panjang 5.212 mm, lebar 1.902 mm dan tinggi 1.478 mm.

Saat pertama berada di belakang setir mobil ini kagok juga. Tetapi setelah meluncur di keramaian lalu lintas dan harus melakukan manuver, ternyata sama dengan mengemudikan mobil kompak. Malah setir Seri-7 ini jauh lebih ringan dan mudah dikendalikan. Tangan tidak harus ribet memutar setir ketika hendak mengubah arah 180 derajat.

“Inilah hasil teknologi active steering! Pengemudi tidak perlu memutar setir berapa putaran seperti setir konvensional. Saat parkir atau berbelok, gerakan yang dibuat setir lebih besar. Namun saat melaju pada kecepatan tinggi, gerakan setir lebih sedikit. Jadinya, mobil lebih stabil dan aman,” beber Berto.

Teknologi lain yang juga mengundang rasa kagum adalah pintu. Tak perlu membanting pintu yang terasa cukup berat untuk menutup. Cukup ditarik dan didorong agak merapat ke bodi. Kalau sudah dekat, secara otomatis pintu akan merapat sendiri. BMW menyebutnya, Soft Close fo Function for Doors.

Start-Stop. Berikut, ketika mesin dihidupkan melalui tombol “Start-Stop” di kiri setir, juga lahir rasa kagum. Begitu tombol ditekan (remote harus juga berada di dalam mobil), mesin hidup dengan suara halus, lingkaran setir langsung bergerak naik. Lingkaran setir menyesuaikan posisinya sesuai dengan pengemudi. Canggih!

“Ini sudah ada memorinya. Mobil ini menggunakan dua keyless. Masing-masing punya program sendiri-sendiri. Misalnya, suami-istri menggunakan mobil saat berbeda. Begitu masing-masing kunci ada di dalam mobil, setir bergerak sesuai dengan pososi yang telah diset sebelumnya,” jelas Berto lagi.

Transmisi. Tak kalah menarik adalah fitur dan cara mengoperasikan transmisi (otomatis) mobil ini 6 percepatan, tipe stepronic (juga bisa dioperasikan secara manual). Tongkat transmisi dengan desain menarik dan dengan permukaan berlapiskan krom, untuk memindahkan gigi, misalnya dari dari R, N dan D atau sebaliknya, cukup dengan menariknya sedikit saja ke belakang. Tak perlu gerakan yang banyak.

Lantas pada indikator tongkat transmisi akan menyala lampu yang menunjukkan posisi gigi. Indikator ini juga muncul pada panel instrumen. Pengoperasian transmisi yang sangat mudah.

Malah untuk parkir sangat gampang. Cukup menekan tombol pada puncak tongkat pemindah gigi. Membuat mobil ini benar-benar menyenangkan bagi yang suka berada di belakang setir. Maklum, ini rem parkir, pada Seri-7 BMW menggunakan Electromechanical Parking Brake. Pengoperasian nrem parkir cukup dnegan menggunakan tombol.

Belum cukup, Berto juga menunjukkan tombol “Auto H”. “Kalau tombol ini ditekan, bila berhenti, rem tangan akan bekerja secara tombol rem otomatis. Karena itu saat mobil hendak jalan lagi, cukup dengan menekan pedal gas. Tidak perlu menekan tombol rem tangan,” jelas Berto. Menyebut sistem ini “Automatic Hold Function”.

Fitur yang disebutkan terakhir ini dicoba pada tanjakan. Mobil dibiarkan berhenti. Lantas, rem kaki dibebaskan dan berpindah ke pedal gas. Tidak ada gejala mundur sedikit pun. Begitu, pedal gas ditekan, mobil mewah ini langsung maju dengan mulus dan halus.

Konsol Tengah. Butuh waktu cukup lama untuk mempelajari dan memanfaatkan fitur pada Seri-7 ini. Pada konsol tengah, selain ada tongkat pemindah gigi, juga ada tombol “iDrive” yang memberikan berbagai informasi tentang mobil ini, termasuk panduan pengoperasian, juga ada tombol untuk memilih setelan supensi: comfort, normal, sport dan sport +.

iDrive dan Profesional Hi-Fi
Mencoba atau mengeksploitasi fitur dan teknologi yang disertakan pada 730Li tak cukup dalam waktu sehari. Setelah mengagumi teknologi pintu, setir, dan transmisi steptronic 6 percepatan, begitu duduk di jok pengemudi dan memerhatikan tombol-tombol konsol tengah, kita perlu lagi untuk memahami dan informasi saja apa yang bisa diperoleh dari iDrive.

Di konsol tengah, selain iDrive dan toggle transmisi, juga ada tombol untuk menyetel suspensi dengan empat pilihan, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Ketika dicoba jalan, sistem langsung bekerja. Saat meluncur di dalam kota, pilihan paling umum adalah comfort. Kendati demikian, kita juga bisa menggunakan normal. Kalau tidak diperhatikan dengan cermat, perbedaan tidak bisa dirasakan.

Pilihan menarik bagi mereka yang suka tancap gas adalah sport dan sport +. Selama dites, pilihan sport membuat suspensi terasa lebih keras, tetapi memberikan kestabilan dengan tingkat yang lebih baik.

iDrive
. Sistem iDrive yang digunakan BMW sekarang ini lebih mudah dioperasikan dibandingkan versi pertama. Pengoperasian tombol mirip dengan toggle yang bisa diputar, digeser ke samping, kemudian atas dan bawah.

iDrive dilengkapi dengan harddisk 25 GB. Untuk penyimpanan lagu, peranti itu hanya bisa dimanfaatkan 8 GB (untuk format MP3 standar, kapasitas tersebut bisa untuk menyimpan 2.000 lagu).

Untuk menggulung (scroll) layar informasi dan menu, ke atas atau ke bawah, potensiometer diputar dan tombol digeser ke kanan, kiri, atas, dan bawah. Fitur iDrive versi terbaru menggunakan tujuh tombol dan menu langsung, yaitu MENU, CD, TEL, RADIO, NAV(igation) yang di Indonesia tidak berfungsi, BACK (mundur atau kembali ke posisi semula), dan OPTION.

Berbagai informasi bisa diperoleh melalu iDrive, mulai dari konsumsi bahan bakar, jarak tempuh, jumlah bahan bakar yang masih ada dan jarak yang bisa ditempuh, sampai ke buku manual. Selain itu, fitur ini tentu saja bisa dimanfaatkan untuk menyimpan lagu-lagu kesukaan pemiliknya. Layar minitor depan berukuran 10,2 inci dengan resolusi 1028 x 480 piksel.

Untuk memonitor suasana belakang, 730Li tidak dilengkapi dengan kamera. Namun, untuk memantau obyek di belakang mobil ketika mundur dan maju, selain ada peringatan suara, proses itu juga bisa diketahui melalui tayangan layar depan. Ini cukup membantu!

Profesional Hi-Fi
. Sistem entertainment pada Seri-7 sesuai dengan kelasnya. Sisi belakang kedua sandaran jok depan dipasangi TV LCD yang juga bisa digunakan untuk mendapatkan informasi lainnya seputar mobil. Layar informasi depan hanya berfungsi sebagai TV ketika diam. Begitu jalan, TV itu tidak berfungsi. Menurut BMW, hal tersebut dibuat demi keamanan.

Mahalnya harga BMW ini tidak semata karena teknologi mesin atau mobil. Sistem hiburan (entertainment) berkualitas premium. BMW menyebutnya profesional HiFi.

Ketika kualitas akustik dan tata suara mobil ini dicoba dari iPod dengan format MP3, suara yang dihasilkan sangat jernih dan mantap. Pasalnya, speaker ditempatkan di door trim yang tertinggi. Jadi, lebih dekat ke kuping, baik pengemudi maupun penumpang belakang.

Menurut BMW, 730Li menggunakan 16 speaker yang digerakkan oleh power amplifier 600 watt. Sistem lain yang disertakan adalah DIRAC signal processing dan surround mode sehingga penumpang dan pengemudi serasa di teater saat menonton film (DVD).

BMW melengkapi kontrol audio untuk penumpang belakang melalui remote control. Terdapat dua monitor LCD 8 inci untuk bagian belakang. Jok Pijat. Jok mobil mewah ini menggunakan kulit Dakota yang nyaman saat diduduki. Semuanya, baik depan maupun belakang, bisa disetel melalui tombol yang berada di sampingnya.

Khusus untuk jok belakang, bagian itu dilengkapi dengan kemampuan pijat sederhana. Setelan jok ini dilengkapi pula dengan memori. Jadi, bila disetel oleh penumpang lain, maka setelan bisa dikembalikan dengan mudah hanya dengan menekan tombol.

Fitur kenyamanan lainnya adalah AC otomatis dengan 4 zona kontrol. Ada pula glass roof (sunroof) dan electrical roller sunblind untuk kaca belakang dan kaca samping belakang. Semua itu menambah kesan mewah 730Li.

Yang tak kalah menarik adalah teknologi ambient light di interior. Angka-angka, huruf-huruf, dan garis-garis yang ditayangkan melalui panel instrumen memiliki intensitas cahaya yang berubah sesuai dengan kondisi lingkungan. Bila cahaya berkurang atau redup, misalnya ketika berada di terowongan, maka angka atau huruf pada panel instrumen menjadi lebih putih atau terang.

New Ford Ranger 2.5 TDCi & 3.0 TDCi


Sebelum diluncurkan pada 26 Juni mendatang, PT Ford Motor Indonesia (FMI) selaku produsen Ford di Tanah Air memberi kesempatan kepada para wartawan untuk menjajal kendaraan anyar mereka, New Ford Ranger. Dari sekian banyak yang diundang, termasuk di antaranya Kompas.com.

Sebanyak 9 unit yang merupakan varian yang bakal dilempar ke pasaran nanti telah dipersiapkan FMI untuk memuluskan acara "New Ford Ranger Ride & Drive 2009", Jakarta-Cisaat, Sukabumi, beberapa waktu lalu. Ada yang single cabin, double cabin, dan RAS (double cabing tanggung). Semuanya mengusung tiga jenis mesin diesel, yakni 2.5L Indirect Injection dengan turbo intercooler, 2.5L Direct Injection Commonrail dengan turbo intercooler dan VGT (variable geometry turbocharger), dan 3.0L Direct Injection Commonrail dengan turbo intercooler & VGT.

Side air bags
Ada dua kesan kuat yang berhasil direkam Kompas.com pada New Ford Ranger ini. Pertama, dari sosok tampilan. Dengan tag line "Tough Style", tampak sekali pada desain eksterior yang kuat, terutama bagian depannya.

Seperti gril dengan tiga bilah memanjang yang dikrom merupakan ciri khas desain Ford sebagai fitur utama dari F-150. Ditambah lagi, pada bilah paling atas terdapat tulisan Ranger dengan teknik cetak timbul, secara keseluruhan mengingatkan dengan model gril Range Rover.

Tampilan depan kian sporty dipadu desain lampu utama yang ramping, plus desain bonnet lebih kokoh dan rongga udara yang besar di bumper menguatkan kesan gagah New Ford Ranger, tetapi tetap gaya. Ditambah pemakaian velg 16 inci dari bahan alloy, hal ini mencerminkan gaya yang kuat.

Masuk ke interior, badan pengemudi dan penumpang depan "terkunci" oleh model jok yang sedikit semi-bucket. Sekalipun sandaran bangku belakang agak tegak, penumpang bisa santai berkat adanya penyangga tangan.

Keunggulan lain dari New Ford Ranger yang tak dipunyai kompetitornya, yakni ada Aux in Jack untuk i-Pod. Tak cuma itu, pada varian tertentu telah dilengkapi kantong udara samping. Akan menjadi lebih sempurna, jika evolusi yang dilakukan pada New Ford Ranger ini meliputi sistem rem tangan yang tidak menganut model lama (di bawah dasbor), bukannya di bagian tengah.

Tenaga Besar
Kesan kuat kedua yang ditangkap Kompas.com adalah tenaga mesin. Kebetulan, dalam perjalanan dari Jakarta menuju Cisaat, Sukabumi, Kompas.com sempat merasakan dua unit New Ford Ranger dengan kapasitas mesin yang berbeda.

Dari Jakarta sampai Bogor menjajal D-Cab bermesin 3.0L TDCi. Torsi yang cukup besar 380 Nm pada 1.800 rpm, hentakan akselerasinya sangat kuat, termasuk ketika mencoba dari gigi empat yang dimulai dari putaran mesin 1.900 rpm. Tarikan mesin bertenaga 115 dk itu masih terasa.

Begitu juga dengan yang mesin 2.5L TDCi bertenaga 105 dk. Pada putaran rendah, tidak terjadi lack pada turbo karena sudah dilengkapi VGT. Bahkan, ketika menerjang medan off-road malam hari, rekan wartawan di sebelah tidak percaya kalau merayap menggunakan gigi persneling 3 dan 4 dibantu dengan gerak empat roda yang rendah (4L).

Lebih tidak percaya lagi, saat menerjang tebing dengan kemiringan 45 derajat sepanjang 150 meter. Masih dengan 4L, start pakai gigi dua dan ketika sampai di tengah pindah ketiga. Ternyata, Ford Ranger RAS sampai juga di atas.

Kenyamanan mengemudi di medan off-road akan diraih dengan sempurna bila diameter genggaman kemudi lebih besar lagi. Yang ada sekarang ini, pas untuk ukuran sedan sehingga, dengan tenaga mesin yang besar, ketika diputar, terasa ringan.

Hyundai i20 CRDi


Hyundai Getz “games over”, muncul sebagai pengganti dengan penampilan makin menantang. Bagi PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI), i20 adalah produk keduanya yang dipasarkan di Indonesia dengan pembuka “i” setelah i10 yang diluncurkan Maret lalu.

Hyundai i20, masih berada dalam kelompok mobil kota (city car). Dengan dimensi dan mesin yang digunakan plus harga, mobil kecil ini dibagi lagi dalam segmen “medium city car”. Segmen ini terbesar pangsa pasarnya sekaligus paling “beringas” arenanya.

Pemain di segmen ini yang sudah malang melintang Honda Jazz, Toyota Yaris, Suzuki SX4 dan Swift, Nissan Livina dan X-Gear 1,5 liter, Daihatsu Sirion, Chevrolet Aveo, KIA Pride, Mazda2, Proton Gen2 dan Neo, Subaru R1 dan R2 dan VW Polo. Juga ada saudaranya i20 sendiri, yaitu Avega.

Mesin Diesel. Strategi yang dilakukan PT HMI untuk mendukung penjualan i20 cukup menarik. Varian produk yang ditawarkan tidak didasarkan pada fitur atau transmisi. Kali ini, Hyundai menawarkan dua pilihan mesin kepada konsumen mobil kota Indonesia, bensin dan diesel. Keduanya, kapasitasnya sama-sama 1,4 liter. Di beberapa negara, selain kedua mesin di atas, juga ditawarkan i20 dengan mesin bensin 1,2 liter dan 1,6 liter.

0921169p

Dengan ini, i20 dapat dinilai melakukan terobosan di segmen atau kelasnya. Satu-satunya mobil kota yang menawarkan mesin diesel. Dan bagi mereka yang ingin biaya operasional ekonomis, i20 diesel layak jadi pertimbangan. Apalagi mengingat tingkat kemacetan lalu lintas kota besar, utamanya Jakarta.

Mesin diesel yang diusung i20 adalah versi mutakhir, yaitu common rail, Hyundai menyebutnya, CRDi, 4 silinder, 16 katup. Mesin ini juga dilengkapi dengan senjata pamungkas diesel, yaitu turbocharger.

Kemampuan menghasilkan tenaga tidak jauh beda dengan versi bensin. Jika mesin bensin menghasilkan tenaga 100 PS @6.300 rpm, sedangkan diesel 90 PS @4.000 rpm. Namun keunggulan yang tidak bisa disamai oleh mesin bensin dan dipastikan “pas” buat kondisi lalu lintas macet adalah karakteristik torsi maksimumnya, 22,5 kg-m @1.750–2.750 rpm (flat). Bandingkan dengan versi bensin: 13,9 kg-m @4.200 rpm.

Klaim tenaga tersebut berdasarkan hasil tes Hyundai Korea (khususnya diesel) dengan menggunakan bahan bakar diesel yang lebih baik kualitas. Antara lain kadar sulfur yang rendah dan nilai “cetan” yang lebih tinggi. Hal yang sama juga berlaku untuk mesin dengan oktan yang lebih tinggi tentunya atau biasanya paling rendah 92 untuk mesin dengan perbandingan kompresi di atas 10:1.

0922466p

Solar Biasa
. Inilah yang membuat Jongkie D. Sugiarto, Presdir HMI lebih banyak membahas versi diesel saat memperkenalkan produk terbarunya. Dijelaskan, sebelum dipasarkan, mesin diesel tersebut ini sudah dicoba dengan solar biasa Indonesia.

“Tidak perlu Pertadex karena memang sulit mendapatkannya. Prinsipal kita membolehkan menggunakan solar biasa. Sama dengan merek lain yang juga sudah menggunakan teknologi yang sama,” jelas Jongkie.

Saat KOMPAS.com coba mengamati suara dan getaran dari mesin diesel Hyundai ini, sungguh sangat menarik. Halus sekali dan tidak berbeda jauh dibandingkan dengan bensin. Namun akslerasi belum bisa diuji. Tapi bila melihat torsi yang diperoleh pada putaran rendah dan flat, dipastikan, untuk 0–100 km/jam, diesel jago!

Penampilan. Penampilan i20 cukup dinamis. Terutama gril bemper bawah berukuran besar dengan bentuk trapesium. Ciri khas lainnya, adalah garis “lepitan” samping yang melintang dari fender depan sampai ke lampu belakang.

Transmisi. Untuk transmisi, ditawarkan dua pilihan manual (5 kecepatan) dan otomatik (4 kcepatan). Khusus untuk diesel, hanya menggunakan transmisi manual dengan harga Rp 177,5 juta (off-the road). Dengan tambahan pajak, berarti harga on the road hampir menyentuh Rp 200 juta..

0923524p

Perlengkapan lainnya adalah audio dengan interface yang sudah disiap untuk iPod. Pada versi yang dipasarkan di Indonesia, audio tampil dengan warna metalik. Sedangkan jok dan sandarannya bermotif dengan warna gelap. Untuk door trim dan dashboard tampil dengan dua warna.

Varian i20 terdiri dari standar, yaitu: GL transmisi otomatik dan manual. Varian yang lebih lengkap SG dengan pilihan transmisi manual dan otomatik. Hyundai menyebutnya i20 untuk mereka yang berorientasi keluarga. Versi ini dilengkapi dengan sunroof, lampu kabut dan setir dengan tombol-tombol untuk mengontrol audio.

Untuk ban dan roda, varian GL pakai 175-70R14 dan SG menggunakan ukuran 180-60R15.

Spesifikasi
Dimensi (mm)

Bensin
Diesel
Panjang
3.940
Lebar
1.710
Tinggi
1.490
Jarak sumbu roda
2.525
MESIN
Tipe
Bensin, CVVT

Turbo Diesel Common Rail

Kapasitas (cc)
1.396
1.396
Diameter x langkah (mm)
77x 74,99
75 x 79
Perbandingan kompresi
10,5 : 1
17,0 : 1
Tenaga maks. PS @rpm
100 @5.500
90 @4.000

Torsi maks. kg-m @rpm

13,4 @4.200
22,5 @1,750-2.750
Kapasitas tangki bensin
45 liter

Tes Mazda 2 di Thailand

Siang pertengahan November lalu, mentari bersinar cerah. Tak ada awan sama sekali di langit Chiang Mai, Thailand. Satu janji dilontarkan Veerapik Sirithavee, instruktur dari Triple, yang memimpin rombongan ASEAN Test Drive for Mazda2. “Kami sudah memilih jalur yang bisa membuat Anda menguji benar kemampuan Mazda2,” kata pria murah senyum itu.

Saya merupakan satu dari 10 wartawan asal Indonesia yang beruntung mendapat kesempatan diundang Mazda ke acara test drive di Chiang Mai satu pekan sebelum peluncuran resminya di Indonesia. Selain kami dari Indonesia, peserta datang dari Malaysia, Filipina, dan tuan rumah Thailand.

Mazda memang punya alasan melakukan persiapan serius menjelang penjualan World Car of the Year 2008 ini di ASEAN. Maklum, sejak Toyota Yaris masuk persaingan kelas hatchback menantang Honda Jazz, belum ada lagi pilihan alternatif yang oke.

Soal eksterior dan interior, saya tak akan bicara banyak karena sudah dibahas sebelumnya (Koran Tempo, 29 November).

Test drive kami diawali dari Hotel Shangri-La (rekan dari Thailand melafalkannya “Changkali-la”). Sebanyak 25 mobil sudah disiapkan Mazda. Saya berpasangan dengan rekan dari Seputar Indonesia dan mendapat Mazda2 tipe R dengan transmisi otomatis 4 percepatan.

Perjalanan awal kami lalui di dalam Kota Chiang Mai, sekitar 700 kilometer di sebelah utara Bangkok. Beberapa kali kami harus melewati jalan padat dan gang sempit. Tapi jelas bukan masalah buat Mazda2, yang memiliki panjang 3.913 milimeter (tipe S 3.903 mm), lebar 1.695 mm, dan tinggi 1.478 mm (tipe S 1.485 mm).

Setelah beristirahat sejenak sembari menikmati es krim, kami melanjutkan perjalanan menuju Boatong Waterfall and Jedsee Foundation Forest Park, yang berjarak sekitar 135 kilometer dari Chiang Mai. “Ikuti saja petunjuk yang ada. Semuanya lengkap,” kata Veerapik Sirithavee lewat Handie-Talkie.

Nah, di rute ini, kami sempat melewati jalan bebas hambatan. “Kesempatan menjajal mesin, nih,” pikir saya soal mesin 1.498 cc dengan tenaga maksimal 103 ps pada 6.000 rpm dan torsi 135 Nm pada 4.000 rpm yang terpasang di Mazda2.

Jika dibandingkan dengan Jazz atau Yaris, tenaga dan torsi yang dimiliki Mazda2 memang lebih rendah. Tapi mesin MZR In-Line 4 Cylinder DOHC 16 Valve ini sangat responsif karena dibumbui teknologi SVT (Sequential Valve Timing) dan ETC (Electronic Throttle Control).

Toh saya tak kehilangan akal. Mobil sedikit diperlambat sehingga jarak kami lumayan jauh dengan mobil di depan. Saat dirasa cukup, barulah Tempo menggeber pedal gas dalam-dalam.

Dapet berapa?” tanya rekan dari Seputar Indonesia soal kecepatan yang Tempo dapatkan. “150 (km/jam),” jawab saya di tengah konsentrasi.

Menurut Ryoichi Kishimoto, Program Manager Mazda2 dari Mazda Motor Corporation, penggunaan beberapa bahan baru membuat bobot kendaraan ini lebih ringan 100 kilogram dibanding sebelumnya. “Ini membantu dalam pengendalian dan berpengaruh pada kecepatan,” katanya.

Soal handling memang menjadi khas produk Mazda lainnya, seperti Mazdz3, Mazda5, Mazda6, CX-7, atau CX-9. Istilahnya antep. Apalagi ketika mendekati Boatong Waterfall, jalanan mulai berkelok dengan tanjakan dan turunan. Tikungan bisa dilahap dengan kecepatan lumayan tinggi. Inilah salah satu kelebihan yang, menurut saya, pantas dibanggakan pada Mazda2.

Setting suspensi MacPherson Strut (depan) dan H Shape Torsion Beam (belakang) cukup pas: tidak keras dan tidak lembek. Meski suara agak kencang terdengar saat melewati jalanan berkontur beton.

Dengan harga yang cukup kompetitif–Rp 175 juta (Mazda2 S Manual), Rp 185 juta (Mazda2 S Automatic), Rp 193 juta (Mazda2 R Manual), dan Rp 200 juta (Mazda2 R Automatic)–Mazda boleh optimistis bisa merebut pasar Indonesia.

Buktinya, hanya dalam empat hari sejak diperkenalkan, PT Mazda Motor Indonesia mengklaim sudah menjual 200 unit. “Ini tanda bahwa New Mazda2 memang ditunggu konsumen Indonesia,” ujar Yoshiya Horigome, Presiden Direktur PT Mazda Motor Indonesia.

(sumber : rajufebrian.wordpress.com)

Tes Drive Xenia A/T di Ibukota

Mobilitas komuter di Jakarta kian hari kian kurang nyaman. Tingkat stres makin tinggi. Penyebabnya, kemacetan yang makin parah. Waktu banyak terbuang. Bahan bakar terbakar percuma. Mengemudikan mobil makin melelahkan, terutama bila masih menggunakan transmisi manual.

Kaki kiri pengemudi setiap kali harus rajin menekan pedal kopling dan tangan kiri mengeser tongkar transmisi agar tidak diserobot.

Kondisi tersebut menambah stres bila kemacetan sangat pajang. Kemacetan tidak hanya di persimpangan atau di depan mal, tetapi juga di jalan tol.

Penasaran
Kalau sudah begini, salah satu solusi yang bisa dilakukan hanya mengurangi rasa capek dengan menggunakan mobil transmisi otomatik. Itulah yang dilakukan Daihatsu yang baru saja memperkenalkan Xenia Matic, Kamis lalu di Jakarta.

Manajemen PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengundang serombongan wartawan untuk mengemudikan langsung Xenia Matic menyusuri beberapa ruas jalanan Jakarta sembari mengunjungi tempat bersejarah dan hiburan.

Rasa penasaran sangat besar sebelum mencoba mobil ini. Maklum, sebelumnya ada komentar miring. “Masak mobil dengan mesin 1.300 cc bisa menggunakan transmisi otomatik?”

Satu Xenia Matic diisi tiga orang, terdiri dari pengemudi dan dua penumpang. Mesin dapat dihidupkan tanpa harus menekan pedal rem lebih dulu ketika transmisi pada posisi “P” (Parkir).

Pengoperasian tongkat transmisi juga mudah karena menggunakan sistem gate dengan indikator huruf dan angka berukuran besar dan mudah dilihat sekilas. Untuk menggeser tongkat transmisi dari P ke R (mundur), N (netral) dan D (drive) atau sebaliknya, pengemudi tidak perlu menekan tombol seperti yang digunakan pada sistem konvensional.

Begitu transmsi pada “D” dan gas ditekan, pada 1.000 rpm, kendaraan jalan dengan pelan. Begitu gas ditekan lebih dalam, putaran pun naik dan mobil makin melaju. Tak dirasakan adanya sentakan saat terjadi perpindahan gigi. Begitu halus! dan tentu saja juga lebih nyaman bagi pengemudi dan penumpang!

Xenia Matic ini pun dikemudikan Kompas.com menyusuri tol Plumpang, Ancol-Jembatan Tiga. Setelah itu, kami menuju Bandengan, terus Jalan Pos Kota, Stasiun Kota, Glodok, Hayam Wuruk, dan berputar ke Gajah Mada menunju Museum Arsip Nasional.

Gas dan rem
Di jalanan macet di daerah kota, perjalanan terasa sekali sangat santai. Dengan transmisi tetap di “D” Kompas.com hanya memainkan pedal gas dan rem secara bergantian. Pada kondisi tertentu, kami hanya melepaskan pedal rem.

Karena jalan rata, gigi 3, 2, dan L tidak dioperasikan. Tarikan baru terasa mantap begitu mesin mencapai putaran 3.000 rpm. Transmsisi otomatik makin terasa sangat membantu dan memudahkan hidup ini saat parkir. Kaki kiri tetap santai. Hanya tangan yang harus menggeser tongkat transmisi dari D ke R atau sebaliknya, plus pedal rem dan gas yang memerlukan tekanan ringan.


Parkir lan
tai 9
Pada tahap kedua, Kompas.com memberi kesempatan kepada rekan media lain mencoba mobil ini. Kemampuan yang mengagumkan adalah ketika MPV kompak ini menuju parkir di lantai 9, Blitz Megaplex, Grand Indonesia. Dengan mengandalkan “D”, Xenia Matic melaju dengan lancar dan aman!

(sumber : www.kompas.com)

Peluncuran Xenia A/T

Akhirnya, dua mobil dari "perut" yang sama, mesin yang sama 1.300 cc, tetapi nama berbeda, yaitu Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza, lahir dengan transmisi matik. Saat diluncurkan, kedua merek yang juga merupakan satu kelompok, baik di Jepang maupun di Indonesia ini, punya alasan melahirkannya.

“Permintaan terhadap transmisi matik terus meningkat. Kita bisa memahami keinginan konsumen karena kondisi lalu lintas yang makin macet, terutama di Jakarta. Kita sudah melakukan uji coba mesin 1.300 cc menggunakan transmisi matik,” ungkap Sudirman MR, Wakil Presdir PT Astra Daihatsu Motor (ADM), saat meluncurkan MPV ini Rabu lalu.

Lantas, apa nilai tambah yang ditawarkan Daihatsu pada Xenia Matic bila dibandingkan dengan saudara kembarnya yang lebih punya reputasi?
Tiga nilai tambah. Tiga nilai tambah pertama yang ditawarkan adalah harga yang kompetitif atau lebih terjangkau.

"Mana ada MPV 7 penumpang dengan transmisi otomatik dijual Rp 139,7 juta (on the road di Jakarta)," ungkap Sudirman. Itulah senjata pamungkas Daihatsu Xenia.

Ia pun menjelaskan, Xenia Matic seharga itu merupakan versi paling standar. Velg masih pelat dengan ban ukuran 13 inci (R165/80). Penampilan sederhana. Namun, yang tidak banyak diketahui, ternyata Daihatsu juga menyertakan bonus GPS.

"Cocok buat mereka yang lebih mengutamakan fungsional," tambah Sudirman. Memang, kalau dibandingkan dengan saudara kembarnya, perbedaan harga cukup mencolok, sekitar Rp 16 juta. Avanza 1.3 G Matic dijual Rp 156.550.000.

Nilai tambah dan keunggulan dibandingkan dengan standar tentu saja ada pada transmisi otamatik 4 tingkat percepatan. Dengan pergantian transmisi ini, perbandingan gigi akhir juga diganti, yaitu 5,571, sama dengan yang digunakan pada Xenia Mi dan Li dengan mesin 1.000 cc. Seperti juga Avanza, beda antara Xenia transmisi otomatik dengan manual sama-sama Rp 10 juta!

"Dengan transmisi otomatik, pengemudi jauh lebih nyaman, apalagi kondisi lalu lintas seperti yang kita alami sehari-hari makin macet. Bagi wanita atau ibu-ibu, transmisi ini tentu saja akan sangat membantu. Kaki kiri istirahat dan tangan kiri tidak banyak lagi digerakkan. Akan mengurangi rasa cepat lelah. Lumayan untuk mengurangi stres di jalanan," ungkap Suparno Djasmin, CEO PT Daihatsu Sales Operation.

Lebih wah. Bagi mereka yang punya uang lebih, Daihatsu juga menawarkan Xenia Matic dengan penampilan wah. Maklum, varian ini eksteriornya menggunakan velg dan ban 14 inci.

“Cukup dengan menambahkan Rp 5,9 juta, sudah dapat versi yang lebih wah. Juga ada tambahan lain, yaitu wood panel pada bezel, tombol power window, konsol tengah, velg alloy 14 inci palang lima dengan motif menarik, audio dengan CD player, dan tentu saja GPS," ungkap Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran ADM. Tepatnya, versi ini dijual dengan harga Rp 145,6 juta (sama dengan Avanza 1.3 G transmisi manual).

Panel instrumen Xenia Matic dilengkapi dengan odo dan tripmeter digital. Di antara spido dan takometer, terdapat indikator posisi gigi "P, R, N, D, 3, 2, dan L" disusun secara vertikal. Sementara itu, tongkat transmisi menggunakan model "gate" jadi tidak perlu menggunakan tombol ketika hendak memindahkan posisi gigi tertentu ke yang lainnya. Jadi, proses itu lebih gampang, dengan menarik dan menggeser tongkat transmisi.

Cukup menarik, perbandingan gigi 4 (D) benar-benar direkayasa untuk memperoleh konsumsi bahan bakar yang lebih efisien. Ini telihat dari perbandingan gigi yang sangat kecil angkanya, 0,696.

Lantas, bagaimana kemampuan sebenarnya Xenia Matic ketika dicoba langsung di jalan? Itu akan dijelaskan pada artikel berikut!

Spesifikasi Xenica Matic
Mesin
Tipe
EJ-VE, DOHC, VVT-i
Kapasitas cc
1.298
Tenaga maks. PS@ rpm
92 @ 6.000
Torsi maks. kgm@ rpm
12,2 @ 4.400
Kapasitas Tangki Bensin
45 liter
Transmisi
Tipe
Otomatik, 4 percepatan
Perbandingan gigi: 1
2,731
2
1,526
3
1,000
4
0,690
Akhir
5,571