Jumat, 25 Desember 2009

Tes Drive Xenia A/T di Ibukota

Mobilitas komuter di Jakarta kian hari kian kurang nyaman. Tingkat stres makin tinggi. Penyebabnya, kemacetan yang makin parah. Waktu banyak terbuang. Bahan bakar terbakar percuma. Mengemudikan mobil makin melelahkan, terutama bila masih menggunakan transmisi manual.

Kaki kiri pengemudi setiap kali harus rajin menekan pedal kopling dan tangan kiri mengeser tongkar transmisi agar tidak diserobot.

Kondisi tersebut menambah stres bila kemacetan sangat pajang. Kemacetan tidak hanya di persimpangan atau di depan mal, tetapi juga di jalan tol.

Penasaran
Kalau sudah begini, salah satu solusi yang bisa dilakukan hanya mengurangi rasa capek dengan menggunakan mobil transmisi otomatik. Itulah yang dilakukan Daihatsu yang baru saja memperkenalkan Xenia Matic, Kamis lalu di Jakarta.

Manajemen PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengundang serombongan wartawan untuk mengemudikan langsung Xenia Matic menyusuri beberapa ruas jalanan Jakarta sembari mengunjungi tempat bersejarah dan hiburan.

Rasa penasaran sangat besar sebelum mencoba mobil ini. Maklum, sebelumnya ada komentar miring. “Masak mobil dengan mesin 1.300 cc bisa menggunakan transmisi otomatik?”

Satu Xenia Matic diisi tiga orang, terdiri dari pengemudi dan dua penumpang. Mesin dapat dihidupkan tanpa harus menekan pedal rem lebih dulu ketika transmisi pada posisi “P” (Parkir).

Pengoperasian tongkat transmisi juga mudah karena menggunakan sistem gate dengan indikator huruf dan angka berukuran besar dan mudah dilihat sekilas. Untuk menggeser tongkat transmisi dari P ke R (mundur), N (netral) dan D (drive) atau sebaliknya, pengemudi tidak perlu menekan tombol seperti yang digunakan pada sistem konvensional.

Begitu transmsi pada “D” dan gas ditekan, pada 1.000 rpm, kendaraan jalan dengan pelan. Begitu gas ditekan lebih dalam, putaran pun naik dan mobil makin melaju. Tak dirasakan adanya sentakan saat terjadi perpindahan gigi. Begitu halus! dan tentu saja juga lebih nyaman bagi pengemudi dan penumpang!

Xenia Matic ini pun dikemudikan Kompas.com menyusuri tol Plumpang, Ancol-Jembatan Tiga. Setelah itu, kami menuju Bandengan, terus Jalan Pos Kota, Stasiun Kota, Glodok, Hayam Wuruk, dan berputar ke Gajah Mada menunju Museum Arsip Nasional.

Gas dan rem
Di jalanan macet di daerah kota, perjalanan terasa sekali sangat santai. Dengan transmisi tetap di “D” Kompas.com hanya memainkan pedal gas dan rem secara bergantian. Pada kondisi tertentu, kami hanya melepaskan pedal rem.

Karena jalan rata, gigi 3, 2, dan L tidak dioperasikan. Tarikan baru terasa mantap begitu mesin mencapai putaran 3.000 rpm. Transmsisi otomatik makin terasa sangat membantu dan memudahkan hidup ini saat parkir. Kaki kiri tetap santai. Hanya tangan yang harus menggeser tongkat transmisi dari D ke R atau sebaliknya, plus pedal rem dan gas yang memerlukan tekanan ringan.


Parkir lan
tai 9
Pada tahap kedua, Kompas.com memberi kesempatan kepada rekan media lain mencoba mobil ini. Kemampuan yang mengagumkan adalah ketika MPV kompak ini menuju parkir di lantai 9, Blitz Megaplex, Grand Indonesia. Dengan mengandalkan “D”, Xenia Matic melaju dengan lancar dan aman!

(sumber : www.kompas.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar